Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mempertanyakan sejumlah hasil survei dari lembaga survei nasional yang masih menyebut pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di
Pilpres 2019 ini.
Sebab menurut dia, jika melihat antusiasme publik terhadap kampanye Prabowo-Sandi, maka validitas dari sejumlah hasil survei yang menguntungkan petahana ini patut dicurigai.
"Karena sangat aneh di lapangan ketika elektabilitas jauh di atas sedangkan di lapangan sepi-sepi saja, sementara Prabowo-Sandi rame di mana-mana," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, kata dia, sejumlah lembaga survei pun hanya memberikan prediksi persentase suara sekitar 20-30 persen. Angka itu pun terpaut jauh dengan kubu petahana yang biasa mendapat persentase hingga 50 persen.
Karena itu, Ferdinand pun mengaku tak mau ambil pusing dengan hasil dari sejumlah lembaga survei ini. Lagi pula, kata dia, pihaknya juga telah memiliki tim survei internal yang bisa lebih dipercaya ketimbang lembaga survei yang mengklaim independen tetapi justru tidak transparan.
"Lembaga survei sekarang banyak yang kami ragukan kredibilitasnya, apalagi lembaga survei banyak yang menjadi bagian dari tim sukses," kata Ferdinand.
Politikus Partai Demokrat ini pun menegaskan, tim pengusung paslon nomor urut 02 hanya menggunakan hasil survei internal sebagai patokan. Apalagi jika melihat antusiasme publik di sejumlah tempat, kampanye Prabowo-Sandi selalu ramai.
"Kami tetap punya lembaga survei internal untuk dijadikan basis patokan," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Litbang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Haryaddin Mahardika mengklaim hasil survei internal pihaknya menunjukkan perolehan elektabilitas antara Prabowo-Sandi dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin nyaris seimbang.
Haryaddin mengatakan demikian merespons survei Litbang Kompas yang dirilis Rabu (20/3). Menurut dia hasil survei Litbang Kompas tak jauh berbeda dengan hasil survei tim Litbang BPN pada empat bulan lalu.
"Sudah sangat tipis, sudah hampir dikatakan sebenarnya seri kalau tanding bola. Sudah bisa dikatakan imbang," kata Haryaddin di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
(tst/osc)