
Ceplas-ceplos Ala Koboi, Prabowo Tak Mau Pura-pura Sopan
CNN Indonesia | Selasa, 09/04/2019 20:59 WIB

Palembang, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya memilih untuk menjadi pemimpin yang menyampaikan sesuatu dengan apa adanya. Menurut dia, cara itu lebih baik ketimbang menjadi pemimpin sopan, namun tidak apa adanya.
Hal tersebut disampaikan Prabowo di hadapan massa pendukungnya saat kampanye rapat umum di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (9/4).
Prabowo berapi-api saat mengungkapkan banyak antek bajingan di Jakarta yang perkataannya jauh dari kenyataan. Dirinya mencontohkan infrastruktur LRT yang tidak efektif dan efisien, namun malah hal sebaliknya yang diungkapkan.
"Kami bangun infrastruktur yang banyak. Di Palembang ada LRT dan LRT itu penuh padat dari pagi sampai malam," ujar dia menirukan perkataan pejabat. Pernyataan tersebut sontak mengundang cemooh dari massa pendukung yang membantah hal tersebut.
"Enggak bener ya? LRT itu sangat efisien. Tiap bulan sangat banyak untung. Enggak ada?" ujar Prabowo yang dijawab massa pendukung yang berkata bohong bersahutan.
Prabowo mengatakan bahwa pejabat yang berkata seperti itu adalah antek-antek.
"Antek-antek itu yang di Jakarta, bajingan-bajingan itu, oh maaf-maaf, maaf enggak boleh berbicara seperti itu. Saya sebagai seorang pemimpin politik, saya tidak boleh bicara kasar-kasar. Saya harus bicara sopan-sopan," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini dengan nada menyindir.
"Kalian mau dengar sopan atau mau dengar [hal] benar?" ujar Prabowo di hadapan massa pendukung yang menjawab ingin mendengar hal benar.
"Mau dengar, benar? Ya bajingan mereka itu. Bajingan, guk-guk. Kau lebih ingin dengar pemimpin yang apa adanya atau yang sopan, pemimpin yang biasa? Kalau koboi lain," ujar dia.
Mantan Danjen Kopassus ini mengingatkan bahwa 17 April 2019 merupakan hari yang menentukan. Dia meminta para pendukungnya untuk mencegah terjadinya kecurangan hasil pemilihan dengan mendatangi TPS, mencoblos sesuai hati nurani dan mengawal terus hingga hasil penentuan keluar.
[Gambas:Video CNN]
(idz/ain)
Hal tersebut disampaikan Prabowo di hadapan massa pendukungnya saat kampanye rapat umum di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (9/4).
Prabowo berapi-api saat mengungkapkan banyak antek bajingan di Jakarta yang perkataannya jauh dari kenyataan. Dirinya mencontohkan infrastruktur LRT yang tidak efektif dan efisien, namun malah hal sebaliknya yang diungkapkan.
"Kami bangun infrastruktur yang banyak. Di Palembang ada LRT dan LRT itu penuh padat dari pagi sampai malam," ujar dia menirukan perkataan pejabat. Pernyataan tersebut sontak mengundang cemooh dari massa pendukung yang membantah hal tersebut.
"Enggak bener ya? LRT itu sangat efisien. Tiap bulan sangat banyak untung. Enggak ada?" ujar Prabowo yang dijawab massa pendukung yang berkata bohong bersahutan.
Prabowo mengatakan bahwa pejabat yang berkata seperti itu adalah antek-antek.
"Antek-antek itu yang di Jakarta, bajingan-bajingan itu, oh maaf-maaf, maaf enggak boleh berbicara seperti itu. Saya sebagai seorang pemimpin politik, saya tidak boleh bicara kasar-kasar. Saya harus bicara sopan-sopan," ujar Ketua Umum Partai Gerindra ini dengan nada menyindir.
"Kalian mau dengar sopan atau mau dengar [hal] benar?" ujar Prabowo di hadapan massa pendukung yang menjawab ingin mendengar hal benar.
"Mau dengar, benar? Ya bajingan mereka itu. Bajingan, guk-guk. Kau lebih ingin dengar pemimpin yang apa adanya atau yang sopan, pemimpin yang biasa? Kalau koboi lain," ujar dia.
Mantan Danjen Kopassus ini mengingatkan bahwa 17 April 2019 merupakan hari yang menentukan. Dia meminta para pendukungnya untuk mencegah terjadinya kecurangan hasil pemilihan dengan mendatangi TPS, mencoblos sesuai hati nurani dan mengawal terus hingga hasil penentuan keluar.
[Gambas:Video CNN]
(idz/ain)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

BMI Demokrat Sindir Moeldoko Pernah di Partai, Tanpa Prestasi
Nasional • 1 jam yang lalu
KPK Dilemahkan, Novel Titip Kapolri Awasi Korupsi Internal
Nasional 43 menit yang lalu
DPR Soroti Ego Sektoral Prajurit Buntut Penembakan Cengkareng
Nasional 2 jam yang lalu