
Kapolda Metro Jaya: Jangan Takut dan Ragu Datang ke TPS
Tim, CNN Indonesia | Senin, 15/04/2019 06:08 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat DKI Jakarta tidak takut untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2019 pada 17 April mendatang. Dia mengklaim, pihak kepolisian menjamin keamanan bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
"Jangan takut dan jangan ragu untuk datang ke TPS. Memilih sesuai kehendak masing-masing, bebas memilih, dan gunakanlah hak pilih," ujar Gatot di Jakarta, Minggu (14/4), mengutip Antara.
Kepolisian, kata dia, menjamin situasi ibu kota tetap aman dan kondusif.
Gatot menyampaikan, kepolisian bakal tetap meningkatkan keamanan meski tensi politik cenderung mereda pada masa tenang. Tindakan itu, lanjutnya, dilakukan dalam rangka mencegah kerawanan jelang pencoblosan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan adalah dengan menggelar patroli gabungan di sejumlah titik-titik rawan, seperti pusat perbelanjaan atau kawasan dengan kelompok yang rentan konflik sosial.
"Kegiatan patroli gabungan TNI-Polri baik pada siang dan malam hari, ditempatkan pada lokasi yang memiliki potensi kerawanan," ujarnya.
Tak Ada Peningkatan Status Keamanan
Gatot menyampaikan, tidak ada peningkatan status keamanan di DKI Jakarta jelang hari pencoblosan. Dia mengklaim, kondisi DKI dan sekitarnya aman dari gangguan.
"Sampai hari ini kami tidak menaikkan status [keamanan] apapun," ujar Gatot.
Meski belum ada peningkatan status, Gatot menyampaikan, pihaknya tetap melakukan sejumlah antisipasi bekerjasama dengan Kodam Jaya. Beberapa antisipasi di antaranya operasi gabungan di pusat perbelanjaan, TPS, hingga Gedung KPU dan Bawaslu.
Gatot juga menambahkan, pihaknya dan TNI akan menambah kekuatan jika dalam perkembangan di lapangan terjadi potensi kerawanan. Penambahan kekuatan, kata dia, dilakukan sebagai upaya Polri/TNI memberi keamanan yang terbaik bagi masyarakat.
Pengamanan Khusus TPS
Kepolisian dan TNI telah mengkategorisasi TPS sesuai dengan tingkat kerawanan. Ada empat kategori, yakni TPS aman, TPS rawan, TPS sangat rawan, dan TPS Khusus.
Gatot menuturkan, TPS aman merupakan TPS yang tidak memiliki potensi konflik dan tindak kejahatan. Dalam kategori ini, satu personel Polri dan TNI, serta 16 anggota perlindungan masyarakat (Linmas) akan mengawal delapan TPS.
Sementara TPS Rawan merupakan TPS yang memiliki potensi konflik antar-pendukung caleg maupun capres-cawapres. Pada TPS ini, satu personel Polri dan TNI, serta 16 anggota perlindungan masyarakat (Linmas) akan mengawal empat TPS.
Sedangkan beberapa TPS yang ada di rumah sakit hingga bandara masuk ke dalam kategori TPS Khusus.
"Dari semua itu, kami tidak memiliki yang namanya TPS yang sangat rawan," ujar Gatot.
Untuk diketahui, TNI-Polri menyiagakan sebanyak 38 ribu personel, yang terdiri dari 23 ribu anggota Polri dan 15 ribu anggota TNI.
[Gambas:Video CNN] (panji/asr)
"Jangan takut dan jangan ragu untuk datang ke TPS. Memilih sesuai kehendak masing-masing, bebas memilih, dan gunakanlah hak pilih," ujar Gatot di Jakarta, Minggu (14/4), mengutip Antara.
Kepolisian, kata dia, menjamin situasi ibu kota tetap aman dan kondusif.
Gatot menyampaikan, kepolisian bakal tetap meningkatkan keamanan meski tensi politik cenderung mereda pada masa tenang. Tindakan itu, lanjutnya, dilakukan dalam rangka mencegah kerawanan jelang pencoblosan.
"Kegiatan patroli gabungan TNI-Polri baik pada siang dan malam hari, ditempatkan pada lokasi yang memiliki potensi kerawanan," ujarnya.
Tak Ada Peningkatan Status Keamanan
Gatot menyampaikan, tidak ada peningkatan status keamanan di DKI Jakarta jelang hari pencoblosan. Dia mengklaim, kondisi DKI dan sekitarnya aman dari gangguan.
"Sampai hari ini kami tidak menaikkan status [keamanan] apapun," ujar Gatot.
Meski belum ada peningkatan status, Gatot menyampaikan, pihaknya tetap melakukan sejumlah antisipasi bekerjasama dengan Kodam Jaya. Beberapa antisipasi di antaranya operasi gabungan di pusat perbelanjaan, TPS, hingga Gedung KPU dan Bawaslu.
Pengamanan Khusus TPS
Kepolisian dan TNI telah mengkategorisasi TPS sesuai dengan tingkat kerawanan. Ada empat kategori, yakni TPS aman, TPS rawan, TPS sangat rawan, dan TPS Khusus.
Gatot menuturkan, TPS aman merupakan TPS yang tidak memiliki potensi konflik dan tindak kejahatan. Dalam kategori ini, satu personel Polri dan TNI, serta 16 anggota perlindungan masyarakat (Linmas) akan mengawal delapan TPS.
Sementara TPS Rawan merupakan TPS yang memiliki potensi konflik antar-pendukung caleg maupun capres-cawapres. Pada TPS ini, satu personel Polri dan TNI, serta 16 anggota perlindungan masyarakat (Linmas) akan mengawal empat TPS.
Sedangkan beberapa TPS yang ada di rumah sakit hingga bandara masuk ke dalam kategori TPS Khusus.
"Dari semua itu, kami tidak memiliki yang namanya TPS yang sangat rawan," ujar Gatot.
Untuk diketahui, TNI-Polri menyiagakan sebanyak 38 ribu personel, yang terdiri dari 23 ribu anggota Polri dan 15 ribu anggota TNI.
[Gambas:Video CNN] (panji/asr)
ARTIKEL TERKAIT

Massa Jokowi-Ma'ruf Sempat Luber Hingga Jalan Sudirman
Nasional 7 bulan yang lalu
Amankan Debat, Polda Metro Jaya Terjunkan 3.000 Personel
Nasional 7 bulan yang lalu
Jaga Kampanye Jokowi di GBK, Polisi Libatkan FBR dan Banser
Nasional 7 bulan yang lalu
KPK Fasilitasi 63 Tahanan Nyoblos di Hari H Pemilu
Nasional 7 bulan yang lalu
KPU Mamuju Temukan 1.533 Surat Suara Pemilu Rusak
Nasional 7 bulan yang lalu
Mobil Pengantar Terbakar, 900 Surat Suara Hangus di Malaysia
Nasional 7 bulan yang lalu
BACA JUGA

Mengenal Cara Uji SIM A dan C Terbaru yang Dipantau Sensor
Teknologi • 06 December 2019 10:03
Tahun Depan Motor Dipantau Sistem Tilang CCTV
Teknologi • 05 December 2019 17:13Pengguna GrabWheels Dianggap Rentan di Jalanan Seperti Lansia
Teknologi • 14 November 2019 15:38
Kenaikan Pajak Balik Nama Diklaim untuk Kurangi Macet Jakarta
Teknologi • 13 November 2019 08:32
TERPOPULER

Mayoritas Parpol Jera dengan Pemilu Serentak
Nasional • 2 jam yang lalu
Walhi: Ekspansi Tambang Penyebab Harimau Serang Warga
Nasional 1 jam yang lalu
Air Asia Kecam Canda Penumpang Mengaku Bawa Bom di Pesawat
Nasional 4 jam yang lalu