Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria berinisial CL ditangkap tim penegakkan hukum terpadu (Gakkumdu)
Jakarta Utara di depan kediaman Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad
Taufik di Warakas, Jakarta Utara. CL diduga terlibat politik uang.
Lokasi tersebut juga merupakan Posko Pemenangan Taufik, yang maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPRD DKI dari Partai Gerindra.
Penangkapan tersebut terjadi Kamis (15/4) pukul 17.30 WIB. Diduga penangkapan tersebut terkait dengan politik uang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Bawaslu DKI Jufri mengatakan saat ini tim Gakkumdu Jakarta Utara sedang mendalami peristiwa penangkapan tersebut.
"Sedang dalam penanganan Gakkumdu Jakut," kata Jufri kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (16/4).
Pada saat penangkapan tersebut, tim Gakumdu yang terdiri dari Bawaslu, polisi dan Kejaksaan menyita sejumlah amplop berwarna putih.
Sementara itu, Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Gakkumdu memiliki waktu 14 hari untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Proses semuanya yang dilakukan Gakkumdu sampai tahap 2, baru proses persidangan, itu harus cepat prosesnya," ujar Dedi di Mabes Polri, Selasa (16/4).
 Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Sementara itu Taufik yang juga Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta membantah keterlibatannya dalam dugaan politik uang.
"Enggaklah, kita enggak mungkin main politik uang, jauhlah dari kita," kata Taufik dalam keterangannya kepada
CNNIndonesia.com.Taufik juga mengirimkan sebuah tulisan berjudul 'Waspada...Gerindra Digoyang.' Taufik tak mencantumkan nama penulis pesan itu.
Dalam tulisan itu, tertulis tentang prediksi kemenangan Prabowo-Sandi dan Gerindra di DKI Jakarta membuat panik. Dengan berbagai macam cara, mereka mulai menyebar isu dan hoaks.
"Lewat hoaks-lah suara Gerindra bisa tergerus. Bukan hanya hoaks ada dugaan indikasi disain untuk memojokan M Taufik sebagai nakhoda Gerindra," demikian tertulis dalam pesan yang dikirimkan Taufik.
(dis/ctr/ugo)