Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilihan Umum (Pemilu) di sebagian wilayah Papua ditunda karena keterlambatan logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Menurut informasi reportase langsung
CNNIndonesia TV, Pemilu di Papua ditunda hingga Kamis (18/4) pukul 07.00 WIT.
Sementara itu anggota Badan Pengawas Pemilu, Rahmat Bagja, membenarkan informasi penundaan tersebut. "Karena logistik belum sampai," kata Rahmat di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan pihaknya belum mengetahui secara rinci kendala logistik yang terjadi di sana.
"Kalau (masalah logistik) itu tanya ke KPU, karena itu KPU yang mengerti. Berarti ada kendala surat suara atau bahan pembuatan TPS itu belum sampai ke sana. Bagaimana kita mau buka TPS? Kalau TPS sudah ada tapi surat suaranya enggak ada gimana?" ujar Rahmat.
Rahmat menyatakan penundaan sebenarnya tidak diperbolehkan sehingga Bawaslu akan mencatat peristiwa ini sebagai pelanggaran oleh penyelenggara pemilu.
Sebelumnya, berdasarkan laporan
Antara, Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan logistik di hampir semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Distrik Jayapura Selatan belum sampai.
Lukas bahkan menunda mencoblos di TPS 043 Kelurahan Argapura Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura karena masalah tersebut.
Lukas datang bersama istri pukul 10.00 WIT, namun ternyata surat suara, kotak suara, tinta, dan perlengkapan lainnya belum datang.
"Ini hampir semua TPS di Distrik Jayapura Selatan belum ada logistiknya, belum tahu juga distrik lainnya," kata Lukas di Jayapura, Rabu (17/4), seperti diberitakan Antara.
Selain Distrik Jayapura Selatan, masalah karena keterlambatan logistik juga terjadi di distrik Abepura, Jayapura. Logistik yang seharusnya tersalurkan dikabarkan masih berada di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jayapura.
"Selain Distrik Abepura juga terdapat tiga kelurahan di Distrik Jayapura Selatan yang ditunda pencoblosannya," kata Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, di Jayapura, Rabu (17/4).
(rds/fea)