BPN Perkirakan Prabowo dan Jokowi Gandengan Usai Lebaran

CNN Indonesia
Senin, 22 Apr 2019 13:48 WIB
Jubir BPN Andre Rosiade menyebut saat ini tahapan Pemilu 2019 masih berlangsung, sehingg Prabowo dan Jokowi kemungkinan akan bergandengan lagi setelah lebaran.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade memperkirakan dua calon presiden Prabowo dan Joko Widodo akan kembali bergandengan usai lebaran 2019 nanti.

Menurut dia, persaingan antara Prabowo dan Jokowi belum selesai saat ini karena seluruh tahapan Pemilu 2019 yang diatur secara konstitusi belum selesai. KPU juga masih belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara secara resmi.

"Bila hasil Pilpres 2019 sudah diumumkan, masih ada rentang waktu gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Saya rasa Juni atau Juli akhir kelarlah. Juli, ya paslah, habis lebaran. Insyaallah kita sudah bisa bergandengan lagi sama-sama fokus membangun Indonesia," kata Andre kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu pun menjelaskan bahwa Prabowo dan Jokowi akan terus bersahabat apa pun hasil dari Pemilu 2019.

Menurut dia, persahabatan kedua capres tersebut merupakan sebuah komitmen yang menjadi landasan seluruh pendukung.

"Sejak awal Prabowo dan Jokowi sudah bilang bahwa kita akan tetap bersahabat. Dua kandidat ini sudah berkomitmen, apapun hasilnya mereka akan tetap bersahabat. Ini menjadi highlight yang akan menjadi landasan seluruh pendukung," katanya.

Andre pun meminta agar tidak ada pihak yang merasa ketakutan secara berlebihan. Kata dia, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi.

Andre juga menegaskan pihaknya akan senantiasa menempuh jalur-jalur konstitusional dalam proses pemilu ini.

"Kami akan tempuh jalur konstitusional, mendorong pendukung menjaga TPS, formulir C1, mengawal rekapitulasi dari tingkat kecamatan sampai KPU," katanya.

Seruan rekonsiliasi pertama kali terucap dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Ternyata Muhammadiyah juga siap menjadi mediator 'rekonsiliasi nasional'.

Seruan senada juga disampaikan sejumlah tokoh agama lain, yakni Waketum PBNU Zainut Tauhid, Uskup Agung Jakarta Ignasius Suharyo, pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen bin Smith, hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. (mts/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER