Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (
TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menyindir mental
Kivlan Zen dan
Eggi Sudjana lemah. Hal itu menanggapi rencana aksi demo di KPU dan Bawaslu yang diinisiasi Kivlan dan Eggi.
Juru bicara TKN Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan Kivlan dan Eggi selaku pendukung pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak siap kalah dalam pemilu.
"Mentalitas Kivlan Zen, Eggi Sudjana dan para pendukung 02 lainnya memang tidak siap kalah sehingga segala macam cara dilakukan, termasuk demonstrasi ke KPU dan Bawaslu agar Pak Jokowi didiskualifikasi," ujar Ace dalam pesan singkat, Kamis (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ace menuturkan aksi yang dilakukan Kivlan dkk di KPU dan Bawaslu terbilang aneh. Sebab, ia melihat kubu 02 yang melakukan delegitimasi KPU justru meminta penyelenggara pemilu dan Bawaslu untuk mendiskualifikasi Jokowi.
"Ini artinya mereka merengek-rengek pada lembaga yang kredibilitasnya sedang mereka hancurkan," ujarnya.
Lebih lanjut, politikus Golkar ini menyebut aksi demo yang dilakukan Kivlan dan Eggi justru semakin mengonfirmasi skenario yang dibuat kubu Prabowo-Sandiaga jelang penetapan hasil pemilu oleh KPU yang dijadwalkan 22 Mei 2019.
Ace mengatakan kubu 02 memiliki skenario mendiskualifikasi Jokowi sebagai capres. Menurut Ace, kubu 02 membangun opini telah terjadi kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Diskualifikasi, kata Ace, agar Prabowo-Sandi yang dilantik KPU sebagai presiden dan wakil presiden meski kalah dalam pemilu.
"Dengan didiskualifikasi calon terpilih maka calon penantang yang otomatis dilantik. Ini jelas akal bulus yang tidak punya pijakan objektif karena kecurangan TSM yang mereka tuduhkan hanya ilusi tanpa fakta," ujarnya.
Terkait dengan tudingan kecurangan, Ace pun menilai hak tersebut hanya gertakan Prabowo seperti pada Pilpres 2014. Ia menyebut pada Pilpres 2014 Prabowo pernah mengklaim memiliki bukti kecurangan hingga berkontainer saat sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi.
"Alasan TSM yang mereka sampaikan seperti berhalusinasi. Berkoar-koar di media, tapi tak mampu untuk membuktikannya," ujar Ace.
Ace pun mengimbau Kivlan dan Eggi untuk mengurangi tindakan menyemburkan fitnah dan ujaran kebencian selama bulan Ramadan. Ia meminta keduanya menunggu hasil pemilu sebagaimana yang telah ditentukan.
"Saran saya di bulan suci Ramadan, Pak Kivlan Zen dan kawan-kawan lebih baik perbanyak amal ibadah," ujarnya.
Eggi Sudjana dan Kivlan Zen disebut sebagai inisiator aksi ke KPU dan Bawaslu siang ini. Menurut Eggi aksi bertujuan
menuntut KPU dan Bawaslu membongkar kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu 2019.Menurut dia, kecurangan Pemilu 2019 ini sangat kasat mata. Dia menyebut kecurangan itu seperti adanya data yang invalid dan manipulatif. Dia pun meminta KPU untuk membuka log activity untuk mengetahui orang-orang yang melakukan entri data pemilu."Satu lagi, tolong sebut, untuk membongkar IT tidak sulit. Ketik saja log activity-nya. Di sana ke luar siapa saja yang entri. Kenapa KPU ga mau buka itu?," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/5).Eggy menyampaikan massa akan lebih dulu berkumpul di Lapangan Banteng sekitar pukul 13.00 WIB. Dari situ, massa akan bergerak secara berbarengan menuju kantor KPU maupun Bawalu."Nanti aksi berbarengan, ada yang ke KPU, ada yang ke Bawaslu," kata Eggi.
(jps/kid)