Wasekjen Demokrat: SBY Dituduh Licik, Prabowo Diam Saja

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Mei 2019 17:33 WIB
Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik menyayangkan Prabowo Subianto yang tidak bersikap apa-apa ketika SBY dihujat dan Ani Yudhoyono dituding sakit palsu.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono bersama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik menyayangkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang tidak bersikap apa-apa ketika para pendukungnya menghujat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rachlan mengutarakan itu melalui cuitan.

"Capresnya Prabowo, tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan. SBY dituding abu-abu, licik, pengkhianat, karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura," tutur Rachlan melalui @Rachlannashidik, Sabtu (18/5).

"Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati. Pak Prabowo? Diam saja," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tak berhenti di situ, Rachlan lalu menyinggung soal sikap Prabowo saat debat kandidat Pilpres 2019. Dia seolah menyayangkan ketika Prabowo justru malah menyerang presiden sebelum Joko Widodo.

Saat itu, Prabowo sempat menyatakan bahwa kesalahan arah ekonomi Indonesia terjadi sejak pemerintahan sebelum Presiden Jokowi. Kala itu, Rachlan juga tidak terima dengan pernyataan Prabowo.

"Pak Prabowo dalam debat selalu menghindar menyerang Jokowi. Tapi membiarkan pendukungnya menyerang dengan isu rasial dan sektarian. Pak Prabowo malah menyerang SBY, sekutunya sendiri," ujar Rachlan.

Rachland menambahkan, pemimpin seharusnya mampu mendidik dan mendisiplinkan pendukungnya, bukan hanya mengompori. Dia mengambil contoh John McCain sebagai pahlawan perang Amerika Serikat, pernah menegur pendukungnya sendiri karena menyerang Barack Obama secara rasial. 



Wasekjen Demokrat Andi Arief juga seolah gusar dengan pendukung Prabowo yang menyerang SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono. Terutama setelah AHY bertemu dengan Jokowi di Istana pada 2 Mei lalu dan buka puasa bersama sejumlah kepala daerah di Bogor.

Menurut Andi, umpatan sebaiknya ditujukan kepada Prabowo dan Sandiaga yang merupakan peserta Pilpres 2019. Bukan malah menyalahkan orang lain atas kekalahan Prabowo-Sandi.


"Sepanjang pemilu yang pernah ada, baru kali ini nasib atau kekalahan calon disebabkan tokoh lain yang tidak ikut berkompetisi. Bahkan anak tokoh lain itu juga disalahkan. Sedemikian lemahkah calonmu?" Tutur Andi.

[Gambas:Video CNN] (bmw/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER