Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus
penodaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok rupanya menarik selebritas Mario Irwinsyah untuk mempelajari Islam lebih jauh. Ahok diketahui terlibat kasus penodaan agama akibat ucapannya atas Surat Al Maidah ayat 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu pada 2016 silam.
Mario saat itu mengaku tersentil lantaran tak tahu apa-apa soal surat dalam Al quran yang menjelaskan tentang memilih pemimpin itu. Sebagai orang yang memeluk Islam sejak lahir, ia 'minder' dengan sosok Ahok yang Nasrani namun dianggap lebih tahu tentang ayat Al quran.
"Gue sebenarnya enggak peduli tentang politik. Tapi suatu hari, yang gue enggak terima itu kok Ahok bisa ngomong Al Maidah ayat 51 tapi gue enggak tahu. Dia Kristen, gue Islam, dia tahu isinya Al Maidah ayat 51 tapi gue enggak," ujar Mario saat ditemui
CNNIndonesia.com pada April lalu di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski bukan faktor utama, pria yang membintangi belasan judul film sejak remaja ini tak menampik kasus Ahok menjadi salah satu pemicunya dalam proses berhijrah.
Mario sendiri mengaku tak mempermasalahkan ucapan Ahok yang berbuntut dua tahun penjara itu.
Sikap Ahok tersebut justru membuat Mario sadar bahwa pengetahuannya soal Islam selama ini masih sangat minim.
"Ini bukan tentang perkataannya ya, dia sudah dihukum dan sudah selesai. Gue juga bukan orang yang ikut demo 212 menuntut dia. Tapi kok seorang Nasrani bisa ngomong Al Maidah ayat 51 terus gue orang Islam enggak tahu isinya, gue merasa goblok banget," katanya.
"Pas gue buka apa isinya, astaghfirullah dari situ gue banyak yang enggak tahu," imbuh Mario.
Mario belakangan memang dikenal sebagai salah satu selebritas yang hijrah. Ia aktif dalam kajian bersama rekan sesama selebritas seperti Teuku Wisnu, Arie Untung, Irwansyah, dan beberapa selebritas lainnya.
Mereka memiliki kelompok kajian yang dinamai muda,
sakinah,
mawwada,
warahmah atau lebih dikenal kajian musawarah. Salah satu ustaz kondang Abdul Somad diketahui kerap mengisi kajian tersebut. Mario mengakui kajian musyawah bersifat ekslusif dan tidak bisa diliput.
"Soalnya ada beberapa rekan artis yang enggak mau
di-publish kalau mereka sudah berhijrah," kata Mario.
Seiring proses hijrahnya tersebut, penampilan Mario turut berubah. Putra sutradara Irwinsyah dan aktris Ida Leman itu kini berjenggot, bercelana cingkrang atau isbal, dan kerap tampil menggunakan peci. Di akun instagram, Mario juga aktif membagikan unggahan bermuatan dakwah.
Meski sudah berhijrah, Mario tak meninggalkan dunia hiburan yang telah membesarkan namanya. Ia tetap menerima tawaran menjadi presenter maupun berakting dalam film, hanya saja lebih selektif.
"Dalilnya seni peran itu ada lho, bagaimana Rasulullah pernah mengajarkan adegan salat kepada sahabat-sahabatnya. Jadi gue masih syuting tapi gimana cara syutingnya tetap halal. Harus dilihat konteksnya, bukan situasinya," tutur Mario.
Mengikuti jejak artis yang sudah berhijrah dan berbisnis di bidang kuliner maupun baju syar'i, Mario kini juga menjalankan bisnis berupa tayangan anak-anak Nussa Rara. Film animasi dengan tokoh anak-anak ini diklaim sebagai sarana dakwah yang mulai populer usai serialnya tayang di akun YouTube Nussa Official. Hingga kini akun YouTube Nussa Rara telah memiliki lebih dari tiga juta pengikut.
"Nussa Rara ini sebenarnya salah satu contoh lo bekerja sambil berbisnis yang ada muatan Islamnya. Rezeki Allah sudah diatur, jadi jangan ada anggapan lagi kalau hijrah terus bisa melarat," ucap Mario.
Mario mengatakan istrinya yang juga selebritas, Ratu Anandita lebih dulu berhijrah dan mengenakan hijab. Proses hijrah Mario dan istrinya pun bukannya tanpa hambatan. Ia dan istrinya pernah dituduh bagian dari sekte lantaran diduga memengaruhi istri Arie Untung, Fenita Arie, untuk berhijrah. Padahal menurutnya hijrah Fenita berasal dari keinginan sendiri tanpa ada pengaruh dari dirinya maupun Anandita.
"Dulu pernah gue sama istri dibilang memengaruhi Fenita. Katanya 'tuh Mario sama Dita sekte lihat Fenita jadi hijrah'. Ada saja setan dalam wujud manusia di proses hijrah kita," ungkapnya.
Pengalaman hijrah tak hanya dialami Mario Irwinsyah.
Influencer instagram, Natta Reza, juga mulai dikenal publik setelah pengalaman hijrah dan kisah bersama istrinya, Wardah Maulina viral di meda sosial. Keseharian Natta dengan istrinya yang kerap dibagikan di akun instagram seolah menjadi rujukan '
relationship goals' bagi mereka yang ingin menikah muda.
Kisah Natta dan Wardah berawal dari unggahan foto dirinya yang mengikuti aksi 212 di akun instagram pada tahun 2016. Mengikuti algoritma di instagram, foto yang diunggah Natta muncul di laman 'explore' Wardah meski keduanya tak saling mengikuti. Istrinya itu disebut Natta meninggalkan notifikasi 'like' atau menyukai pada foto yang diunggah Natta.
Singkat cerita, Natta pun menggelar pernikahan di daerah asal Wardah, Aceh, dua bulan setelah perkenalan di instagram. Kehidupan Natta dan Wardah usai menikah bukannya tanpa kesulitan. Ia menafkahi istrinya dari hasil mengamen dan harus bertahan dengan hanya makan nasi bungkus untuk dua orang.
Dari situlah, Natta mulai membagikan kisah bersama istrinya dengan menerbitkan novel berjudul 'Cinta yang Tak Biasa'. Siapa sangka, kisahnya berujung viral.
Sejak namanya mulai dikenal, Natta pun aktif diundang dalam berbagai acara yang mengangkat topik nikah muda bersama istrinya. Ia berkeliling ke puluhan daerah di Indonesia.
Natta sendiri mengakui antusiasme anak muda tentang menikah saat ini luar biasa. Sejumlah acara yang ia datangi tak pernah sepi.
"Aku harus akui antusiasme teman-teman untuk edukasi tentang menikah itu luar biasa. Entah karena efek jomlo yang banyak atau memang sudah niat untuk menikah," ucapnya.
[Gambas:Instagram]Namun pria asal Bangka Belitung ini menolak keras jika disebut memengaruhi anak muda untuk segera menikah. Menurutnya, untuk menikah tetap dibutuhkan kesiapan mental dan juga materi. Ia bahkan kerap memberi masukan pada orang-orang agar memiliki pekerjaan terlebih dulu sebelum menikah.
"
Event seperti ini bukan untuk mendoktrin teman-teman nikah muda. Perlu diketahui ya nikah itu bukan masalah cepat atau lambat, tapi masalah tepat atau tidak," tutur Natta.
Ia juga bukannya tutup mata dengan sejumlah kritikan pedas yang kerap menimpanya lantaran gencar mengisi acara tentang nikah muda. Tak jarang Natta dituding hanya menunjukkan sisi 'enak' dari sebuah pernikahan.
Apalagi Natta kerap memamerkan kemesraan dengan istrinya di akun instagram. Pengikutnya yang mencapai satu juta di instagram itu pun tak sedikit yang baper alias terbawa perasaan. Banyak anak muda kini punya cita-cita baru, menikah muda seperti Natta dan Wardah.
"Ya itu reaksi yang wajar pasti ada pro kontra. Tapi kita coba lihat data berapa banyak teman-teman yang hamil di luar nikah, angka aborsi naik. Kalau memang tidak setuju dengan konsep ini silakan, tapi ya hargai satu sama lain. Di sini kita hanya berusaha membagi apa yang dilewati," katanya.
[Gambas:Instagram]Ia meyakini rezekinya semakin bertambah baik usai menikah dengan Wardah. Selain laris dengan novelnya, Natta juga mengeluarkan single 'Kekasih Impian' yang belakangan juga ditulis dalam bentuk novel oleh istrinya. Single itu telah ditonton hampir 5 juta orang di akun YouTube. Terbaru, Natta kembali mengeluarkan single berjudul 'Andai Ku Tahu'.
Nama Natta makin meroket. Bukunya laris di pasaran. Undangan sebagai pembicara dan menyanyi terus berdatangan. Natta pun memanfaatkan peluang tersebut dengan merambah bisnis melalui akun instagram. Salah satu yang dirintis tahun ini adalah produk pomade yang dipatok harga Rp150 ribu per satu jar.
Natta juga mulai merintis bisnis makanan berupa keripik tempe dan keripik pisang cokelat berlabel 'Nawa Choco'. Istrinya sendiri juga membuka bisnis hijab dan pakaian muslim untuk perempuan. Jumlah pengikutnya di instagram pun terbilang lumayan, mencapai ratusan ribu. Keduanya juga menjadi
beauty ambassador untuk sebuah produk pelangsing dan pemutih.
Jika berkaca dari jumlah pengikut Natta maupun Wardah di instagram, keuntungan yang diraup keduanya tak mungkin sedikit. Sayangnya Natta enggan mengungkap lebih jauh seberapa banyak keuntungan yang diperoleh dari bisnisnya itu.
"Tolak ukurnya bukan masalah pundi-pundinya tapi banyak kesempatan, banyak ilmu yang saya dapat dan itu lebih berharga," katanya.