Pengalaman hijrah tak hanya dialami Mario Irwinsyah.
Influencer instagram, Natta Reza, juga mulai dikenal publik setelah pengalaman hijrah dan kisah bersama istrinya, Wardah Maulina viral di meda sosial. Keseharian Natta dengan istrinya yang kerap dibagikan di akun instagram seolah menjadi rujukan '
relationship goals' bagi mereka yang ingin menikah muda.
Kisah Natta dan Wardah berawal dari unggahan foto dirinya yang mengikuti aksi 212 di akun instagram pada tahun 2016. Mengikuti algoritma di instagram, foto yang diunggah Natta muncul di laman 'explore' Wardah meski keduanya tak saling mengikuti. Istrinya itu disebut Natta meninggalkan notifikasi 'like' atau menyukai pada foto yang diunggah Natta.
Singkat cerita, Natta pun menggelar pernikahan di daerah asal Wardah, Aceh, dua bulan setelah perkenalan di instagram. Kehidupan Natta dan Wardah usai menikah bukannya tanpa kesulitan. Ia menafkahi istrinya dari hasil mengamen dan harus bertahan dengan hanya makan nasi bungkus untuk dua orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situlah, Natta mulai membagikan kisah bersama istrinya dengan menerbitkan novel berjudul 'Cinta yang Tak Biasa'. Siapa sangka, kisahnya berujung viral.
Sejak namanya mulai dikenal, Natta pun aktif diundang dalam berbagai acara yang mengangkat topik nikah muda bersama istrinya. Ia berkeliling ke puluhan daerah di Indonesia.
Natta sendiri mengakui antusiasme anak muda tentang menikah saat ini luar biasa. Sejumlah acara yang ia datangi tak pernah sepi.
"Aku harus akui antusiasme teman-teman untuk edukasi tentang menikah itu luar biasa. Entah karena efek jomlo yang banyak atau memang sudah niat untuk menikah," ucapnya.
[Gambas:Instagram]Namun pria asal Bangka Belitung ini menolak keras jika disebut memengaruhi anak muda untuk segera menikah. Menurutnya, untuk menikah tetap dibutuhkan kesiapan mental dan juga materi. Ia bahkan kerap memberi masukan pada orang-orang agar memiliki pekerjaan terlebih dulu sebelum menikah.
"
Event seperti ini bukan untuk mendoktrin teman-teman nikah muda. Perlu diketahui ya nikah itu bukan masalah cepat atau lambat, tapi masalah tepat atau tidak," tutur Natta.
Ia juga bukannya tutup mata dengan sejumlah kritikan pedas yang kerap menimpanya lantaran gencar mengisi acara tentang nikah muda. Tak jarang Natta dituding hanya menunjukkan sisi 'enak' dari sebuah pernikahan.
Apalagi Natta kerap memamerkan kemesraan dengan istrinya di akun instagram. Pengikutnya yang mencapai satu juta di instagram itu pun tak sedikit yang baper alias terbawa perasaan. Banyak anak muda kini punya cita-cita baru, menikah muda seperti Natta dan Wardah.
"Ya itu reaksi yang wajar pasti ada pro kontra. Tapi kita coba lihat data berapa banyak teman-teman yang hamil di luar nikah, angka aborsi naik. Kalau memang tidak setuju dengan konsep ini silakan, tapi ya hargai satu sama lain. Di sini kita hanya berusaha membagi apa yang dilewati," katanya.
[Gambas:Instagram]Ia meyakini rezekinya semakin bertambah baik usai menikah dengan Wardah. Selain laris dengan novelnya, Natta juga mengeluarkan single 'Kekasih Impian' yang belakangan juga ditulis dalam bentuk novel oleh istrinya. Single itu telah ditonton hampir 5 juta orang di akun YouTube. Terbaru, Natta kembali mengeluarkan single berjudul 'Andai Ku Tahu'.
Nama Natta makin meroket. Bukunya laris di pasaran. Undangan sebagai pembicara dan menyanyi terus berdatangan. Natta pun memanfaatkan peluang tersebut dengan merambah bisnis melalui akun instagram. Salah satu yang dirintis tahun ini adalah produk pomade yang dipatok harga Rp150 ribu per satu jar.
Natta juga mulai merintis bisnis makanan berupa keripik tempe dan keripik pisang cokelat berlabel 'Nawa Choco'. Istrinya sendiri juga membuka bisnis hijab dan pakaian muslim untuk perempuan. Jumlah pengikutnya di instagram pun terbilang lumayan, mencapai ratusan ribu. Keduanya juga menjadi
beauty ambassador untuk sebuah produk pelangsing dan pemutih.
Jika berkaca dari jumlah pengikut Natta maupun Wardah di instagram, keuntungan yang diraup keduanya tak mungkin sedikit. Sayangnya Natta enggan mengungkap lebih jauh seberapa banyak keuntungan yang diperoleh dari bisnisnya itu.
"Tolak ukurnya bukan masalah pundi-pundinya tapi banyak kesempatan, banyak ilmu yang saya dapat dan itu lebih berharga," katanya.
(psp/dal)