Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian RI menyebut akan ada pihak ketiga yang memanfaatkan aksi unjuk rasa atau demo yang terjadi sejak Selasa (21/5) hingga
22 Mei dini hari di sekitar kawasan gedung Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu). Polisi menyebut pelaku provokasi berasal dari luar DKI Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi.
"Kita sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ketiga yang akan memanfaatkan situasi unjuk rasa tersebut. Oleh karenanya masyarakat [diminta] tidak terprovokasi," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi menduga pelaku provokasi berasal dari luar Jakarta. Hingga tadi malam tercatat sudah 1.330 warga luar Jakarta yang memasuki ibukota.
"Polri sudah mengidentifikasi bahwa pelaku provokator pertama warga dari luar Jakarta," tuturnya.
Aksi unjuk rasa di depan gedung Bawaslu sempat berlangsung ricuh. Sempat tersiar kabar bahwa ada seorang peserta aksi yang meninggal. Namun Dedi mengaku belum mendapatkan informasi soal hal tersebut.
"Masih dicek," ucap Dedi soal kabar peserta aksi yang meninggal.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan menyebut korban tertembak akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, semalam, tak cuma seorang. Total, ada 17 pasien yang diterima RS tersebut.
Mereka dibawa ke rumah sakit karena berbagai macam sebab, seperti terkena tembakan. Dua orang di antaranya sudah dirujuk ke RS Tarakan.
Direktur RS Budi Kemuliaan Dr Fahrul W Arbi membenarkan ada seorang korban tewas tertembak di depan Pasar Blok A Tanah Abang. Korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok. Saat ini korban tewas tersebut sudah dibawa ke RSCM Cipto Mangunkusumo.
[Gambas:Video CNN] (gst/end)