Jakarta, CNN Indonesia -- Usai kerusuhan terkait
Aksi 22 Mei di Kantor Bawaslu RI, Jakarta dini hari tadi, kepolisian bersama TNI di Surabaya, Jawa Timur memperketat pengamanan di beberapa tempat.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, pasukan TNI-Polri menggelar patroli skala besar ke sejumlah titik di Surabaya.
Sandi mengatakan ada beberapa titik yang menjadi fokus pihaknya, antara lain Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, KPU Provinsi Jatim, Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, dan Bawaslu Provinsi Jatim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berapa titik, Bawaslu provinsi, kota, KPU provinsi, kota, sama pusat pertokoan. Alhamdulilah, semuanya aman terkendali," kata Sandi, saat ditemui di sela patroli di Bawaslu Jatim, Rabu (22/5).
Sebagaimana arahan Kapolri, seluruh kepolisian di Indonesia kini diminta untuk bersiaga dan menerapkan status siaga I, pasca penetapan Pemilu. Hal itu bakal berlangsung hingga 25 Mei mendatang.
"Kita dari awal siaga, baru habisnya sampai tanggal 25 Mei nanti," ujar dia.
Sandi pun merinci, di Surabaya kini ada sejumlah personel gabungan yang bersiaga. Rinciannya, Polda Jatim 360 personel, TNI 2 SSK terdiri dari 1 SSK TNI AD dan 1 SSK Marinir, Polrestabes Surabaya 168 personel, dan jajaran polsek 96 personel.
Sandi menjelaskan, untuk penjagaan di Bawaslu dikerahkan 295 personel gabungan, sementara di KPU 419 personil.
Seperti diketahui saat ini, juga tengah terjadi unjuk rasa di KPU Kota Surabaya, oleh massa Rakyat Bersatu Untuk Pemilu Jujur dan Adil (Ratu Adil) Sandi menyebut hal itu merupakan aksi yang wajar.
"Pergerakan massa di KPU Kota Surabaya merupakan dinamika organisasi dan demokrasi, itu hal yang biasa," kata Sandi.
Polisi, kata dia akan melayani, dan memberikan kesempatan kepada massa, dengan syarat unjuk rasa dilakukan dengan tertib, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kita akan layani, dan kita akan imbau untuk melaksanakan kegiatan dengan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata dia.
Sejumlah massa yang tergabung dalam Ratu Adil mendatangi KPU Kota Surabaya. (CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman). |
Ratu Adil
Koordinator massa Ratu Adil, Tri Susanti mengatakan pihaknya menyambangi KPU Kota Surabaya, Rabu (22/5), untuk menyampaikan tuntutan yang sama dengan tuntutan terkait kecurangan dalam Pemilu 2019.
Pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi, para massa tersebut melakukan aksi berdiri di pedestrian depan kantor KPU yang tertutup oleh kawat berduri. Mereka juga melakukan orasi.
"Tuntutan kami hampir sama kayak di Bawaslu kemarin, kami menolak pemilu curang," kata Susi.
Susi mengaku aksi turun ke jalan pihaknya kali ini tak mengatasnamakan paslon mana pun. Ia mengklaim pihaknya atas nama rakyat Surabaya dan bukan pendukung salah satu paslon capres-cawapres.
"Kami mengatasnamakan diri dari Ratu Adil, mewakili masyarakat Surabaya. Kita datang bukan mengatasmakan paslon, tapi kami peduli dengan nasib masyarakat kami, soal pemimpin 5 tahun ke depan. Sebab pemilu pun dicurangi," kata dia.
Selain itu, aksi ini juga mengungkit soal kejadian bentrokan massa dengan aparat, semalam di Jakarta, yang diklaim nya telah menewaskan enam orang.
"Dalam pemilu sudah menewaskan ratusan korban jiwa, tapi kok ada kecurangan. Apalagi kemarin juga ada enam korban jiwa. Kami hanya menuntut kejujuran dari KPU," ucap Susi.
Susi pun mengatakan, selain melakukan orasi, pihaknya juga akan mengelar doa bersama untuk enam orang yang meninggal akibat kerusuhan di Jakarta.
[Gambas:Video CNN] (frd/osc)