Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang peserta
aksi 22 Mei di depan kantor Bawaslu RI dibawa menggunakan mobil ambulans ke RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu (22/5) malam.
Petugas ambulans yang membawa salah satu pasien, Dheri mengatakan korban yang dibawa ke rumah sakit itu terserang sesak napas.
"Iya, ini dibawa dari Bawaslu karena kena gas air mata tadi," ujar Dheri di RSUD Tarakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini kedua korban yang belum diketahui identitasnya itu sedang menjalani pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Dari pantauan
CNNIndonesia.com, keduanya tampak terbaring lemas sambil memejamkan mata. Di bawah mata keduanya terlihat pasta gigi untuk menahan pedih karena gas air mata.
Dheri mengatakan masih ada salah satu peserta aksi lainnya yang dibawa menggunakan ambulans.
Hingga saat ini tersisa 13 orang yang masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan.
Polisi menembakkan gas air mata usai buka puasa di depan kantor Bawaslu.
Massa aksi sebelumnya sempat berbuka bersama dengan polisi yang berjaga meski dipisahkan oleh kawat berduri. Kawat berduri itu sendiri memang dipasang sebagai bagian dari proses pengamanan.
(psp/pmg)