Bagi Takjil ke Aparat, Pemuda Muhammadiyah Minta Hargai Hukum

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mei 2019 18:53 WIB
Tebar takjil kepada personel Polri dan TNI di sekitar Bawaslu, PP Pemuda Muhammadiyah meminta semua pihak percaya proses hukum.
Pimpinan PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto membagikan takjil kepada personel TNI-Polri di Kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (29/5). (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi membagikan takjil atau makanan berbuka puasa kepada personel Polri dan TNI yang sedang bertugas melakukan pengamanan pasca-rekapitulasi Pemilu 2019.

"Hari ini kami Pemuda Muhammadiyah dengan tema pemuda bergerak maju bersama memajukan bangsa membagikan takjil kepada TNI-Polri, termasuk masyarakat," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (29/5).

Ia membeberkan ada empat titik lokasi pembagian takjil itu, yakni di Monas, Bundaran HI, Bawaslu, dan KPU. Adapun jumlah takjil yang dibagikan mencapai 3.000 kotak makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Sunanto berharap semua pihak dapat menjaga persatuan dan kesatuan usai pemilu. Ia meminta semua pihak mengedepankan proses hukum dalam merespons persoalan hukum yang terjadi.

"Jadi masyarakat percaya mekanisme hukum adalah berlaku di Indonesia. Dan kita sama-sama bersaudara, tidak boleh ada yang tertinggal," ujarnya.

Di sisi lain, Sunanto menyampaikan semua pihak harus menghormati mekanisme sengketa hasil pemilu yang diajukan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi. Ia menilai mekanisme gugatan di MK membuat masyarakat lebih jelas melihat masalah.

"Saya kita itu adalah landasan yang harus diberlakukan terus menerus di Indonesia," ujar Sunanto.

Lebih dari itu, ia mengecam perusuh yang ada dalam aksi damai di Bawaslu beberapa waktu lalu. Ia meminta kepolisian untuk melakukan tindakan tegas agar masyarakat tidak terpecah.

Namun, ia tetap mengingatkan kepolisian tetap mengedepankan langkah-langkah persuasif terhadap masyarakat yang benar-benar menyampaikan aspirasinya.

"Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras bahwa ada penunggang gelap saya kita itu menodai umat yang menyampaikan aspirasinya," ujarnya.

Diketahui, kubu oposisi menuntut pertanggungjawaban pihak keamanan atas kematian delapan orang dalam aksi 22 Mei. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar menyebut pihaknya tak merasa bertanggungjawab atas kerusuhan di Bawaslu. Dahnil diketahui merupakan eks Ketua Umum PP pemuda Muhammadiyah.

[Gambas:Video CNN] (jps/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER