Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala
Badan Intelijen Strategis (Bais) Letjen TNI purn Yayat Sudrajat tidak yakin Mayjen TNI purn
Soenarko berniat melakukan
makar dengan menyelundupkan senjata. Dia mengenal Soenarko sebagai orang yang mencintai negara sebagaimana prajurit TNI pada umumnya.
"Saya kebetulan dari Kopassus. Saya tahu persis Pak Narko. Kenal sejak taruna. Saya tingkat 1 , beliau tingkat 4. Tugas di Grup 1 kopassus. Jadi agak aneh kalau diberitakan Pak Narko mau makar. Menyelundupkan senjata. Saya marah sekali," ucap Yayat di bilangan Senayan, Jakarta, Jumat (31/5).
Yayat menegaskan bahwa setiap prajurit TNI disumpah untuk selalu menjaga keutuhan negara. Prajurit TNI pun selalu didoktrin agar siap mati dalam menjaga negara. Karenanya, dia yakin Soenarko tidak mau melakukan makar menggunakan senjata selundupan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak siap mati itu TNI Abal-abal. Kalau mengkritik pemerintah yang berkuasa itu karena kecintaan," ucap Yayat.
Yayat lalu mengatakan bahwa Soenarko tidak pernah berbuat yang aneh-aneh selama masih aktif menjadi prajurit TNI. Soenarko, lanjutnya, senantiasa bersikap sesuai dengan koridor yang harus dilaksanakan seorang prajurit.
"Jadi saya Sangat marah sekali mendengar Pak Narko dibuat seolah-olah dia menyiapkan makar 21-23 Mei plus menyelundupkan senjata. Masya Allah. Kok tega-teganya ngomong begitu. Ini hanya kepentingan politik," kata Yayat.
 Eks Danjen Kopassus Soenarko. (Detikcom/Rengga Sancaya) |
Yayat juga merasa ganjil dengan anggapan Soenarko ingin makar menggunakan satu pucuk senjata yang diselundupkan. Menurut Yayat, bagaimana mungkin makar ditopang oleh satu pucuk senjata saja.
"Jadi masa seorang Soenarko, Kopassus, kemudian mau memberontak dan lucunya menyelundupkan senjata hanya 1 dan itu senjata busuk," ucap Yayat.
Hal serupa diutarakan eks Panglima Kodam Jaya Letjen TNI purn Johannes Suryo Prabowo. Dia yakin Soenarko tidak pernah berniat untuk makar seperti anggapan yang sejauh ini beredar.
"Saya dan Pak Narko siap enggak masuk surga demi negara. Jangan sekali-kali menuduh kami tidak cinta merah putih," kata Suryo.
Suryo menekankan bahwa bukan hanya Soenarko yang dirugikan, tetapi juga nama baik keluarganya. Bahkan, Suryo merasa dirinya juga ikut kena getahnya.
"Bahkan saya juga. Boleh enggak diminta penangguhan. Saya dijadikan tangguhannya, ini menghina. Menghina," kata Suryo.
[Gambas:Video CNN] (bmw/dal)