Pemaparan Awal Sidang Isbat Lebaran, Hilal Belum Terlihat

CNN Indonesia
Senin, 03 Jun 2019 18:18 WIB
Salah satu hasil rukyat yang berasal dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, tinggi hilal masih sebatas 0,56 derajat dengan usia 40 menit.
Kemenag menetapkan hasil sidang Isbat berdasarkan pemantauan di 104 titik (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil pemaparan awal tim observasi Kementerian Agama dari 105 titik di 34 provinsi menunjukkan bahwa posisi awal hilal belum terlihat.

Pemaparan posisi hilal awal Syawal 1440 H dipimpin oleh ahli astronomi dari Planetarium Jakarta, Cecep Nurwendaya. Dia mengatakan rukyat digelar dari Aceh hingga Papua dengan titik terbanyak di Jawa Timur untuk menentukan 1 Syawal 1440 H.

"Kalau sudah ada, memenuhi kriteria, sudah 1 Syawal. Kita sedang harap-harap cemas apakah hilal sudah teramati atau tidak," kata Cecep di hadapan peserta sidang isbat di Kemenag, Senin (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hasil rukyat yang dipaparkan berasal dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Dari titik tersebut, tinggi hilal masih sebatas 0,56 derajat dengan usia 40 menit.

"Tidak ada referensi bahwa hilal Syawal 1440 Hijriah hari Senin tanggal 3 Juni 2019 teramati dari wilayah Indonesia," ujar Cecep.

Dalam pemaparan tersebut, hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher.

Setelah pemaparan awal ini rencananya sidang isbat akan dimulai. Menteri Lukman sendiri yang akan memimpin sidang isbat tersebut.

Jika sidang memutuskan hilal sudah terlihat, maka Idul Fitri 1440 H akan jatuh pada esok hari atau dengan kata lain bulan Ramadan hanya berlangsung 29 hari saja. Namun jika belum tampak, bisa dipastikan 1 Syawal akan jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019.

Hilal adalah bulan sabit kecil yang terlihat tepat setelah matahari terbenam. Jika sang bulan sabit sudah terlihat, meski pun tipis, maka sudah dipastikan penanggalan baru akan terjadi setelahnya.



(bin/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER