Ledakan di Kartasura Berasal dari Bom Pinggang

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2019 12:16 WIB
Polisi menyebut terduga pelaku bom bunuh diri di pos pantau simpang tiga Tugu Kartasura menggunakan jenis bom pinggang.
Bom bunuh diri di Kartasura hanya menimbulkan satu korban, pelaku itu sendiri. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terduga pelaku bom bunuh diri di pos pantau Kartasura, Rofik Asharudin alias RA (22) menggunakan jenis bom pinggang. Itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6).

Bom rakitan itu mengakibatkan pemakainya sendiri yang luka.

"Ketika terjadi ledakan, yang melukai yang bersangkutan adalah sebagian perut dan tangan sebelah kanan," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Itu senada dengan pernyataan peneliti Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib yang menyebut bahwa bom yang dibawa terduga pelaku tidak mematikan.

Dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com Ridlwan mengatakan bahwa bom yang dibawa terduga pelaku hanya mematikan jika ia memeluk target. Ia tak bisa jauh dari target. Padahal dari pengakuan beberapa saksi mata, kata Ridlwan, pelaku ragu-ragu mendekati targetnya.

Polisi dan Tim Densus 88 juga sudah menggeledah rumah Rofik dan menemukan sejumlah barang bukti seperti dua plastik isi belerang, satu plastik isi protasium florat, campuran belerang dengan protasium florat dan arang atau black powder di dalam dua boks plastik.


Ditemukan pula rangkaian elektronik seperti empat switch yang digunakan sebagai switching, baterai, serbuk putih, satu plastik arang, dua plastik berupa kabel warna kuning, batu baterai ukuran 9 volt, charger baterai 3,7 volt, satu pipa diameter 2 cm dan panjang 15 cm, detonator manual warna putih dengan kabel hijau dan putih, serta solder dan sisa paku.

Dedi pun menyimpulkan bom yang digunakan terduga pelaku berdaya ledak rendah.

"Diambil kesimpulan ini jenisnya low explosive. Dari hasil pemeriksaan pelaku, ini suicide bomber," tutur Dedi melanjutkan, lalu membenarkan terduga pelaku terpapar paham ISIS.


Hingga kini polisi masih melakukan penyidikan apakah ia ikut dalam suatu jaringan. Namun, Dedi mengatakan pihaknya masih menunggu kondisi terduga pelaku hingga pulih seutuhnya. Meski pun sudah stabil, ia masih butuh perawatan lebih lanjut.

"Hasil pemeriksaan tim dokter rumah sakit kondisi yang bersangkutan sementara alhamdulillah cukup stabil dan bisa berkomunikasi," tuturnya. (gst/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER