Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (
NTT), Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan situasi keamanan di Pulau Adonara, Flores Timur sudah berangsur kondusif.
Seperti diketahui, bentrok warga terjadi antara dua desa, Wewit dan Nubalema-2 dan berujung satu orang tewas.
"Sudah berangsur kondusif. Personel dari Polres Flores Timur dibantu unsur TNI, dan pemda masih berada di lokasi kejadian," kata Kombes Jules Abraham Abast, Jumat (7/6) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata dia, ada sekitar 100 personel berjaga. Pengamanan di lokasi kejadian dipimpin Kapolres Flores Timur Ajun Komisaris Besar Deny Abrahams.
Selain satu orang dilaporkan meninggal dunia, tiga lainnya mengalami luka-luka dalam bentrok. Lima rumah warga juga ikut dibakar, tetapi bangunannya tidak terbakar seluruhnya karena masyarakat berhasil memadamkan kobaran api.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli secara terpisah mengatakan, bentrokan itu dipicu oleh pemuda mabuk yang melontarkan ancaman kepada warga desa tetangga. Aksi itu menyulut perkelahian antarwarga Desa Wewit dan Nubalema 2.
"Memang biasa terjadi di Pulau Adonara. Jadi semua warga kampung lain mudah terlibat dalam suatu konflik, tetapi biarkan aparat kepolisian yang menanganinya," katanya.
Dia menjelaskan, solidaritas warga Adonara sangat tinggi, apalagi menghadapi ancaman dari luar kampung atau wilayah. Dia menyayangkan insiden tersebut sebagai hal yang tak perlu terjadi.
(ain)