HNW soal Isu Tawaran Kursi Menteri: Biarlah PKS Jadi Oposisi

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jun 2019 17:40 WIB
HNW menyebut PKS akan menjadi oposisi pemerintah terkait isu tawaran kursi menteri kepada kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
Hidayat Nur Wahid (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKSHidayat Nur Wahid merespons isu terkait tawaran kursi menteri untuk partai politik di kubu pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut dia, wajar bila partainya tidak ditawari kursi menteri dari kubu Jokowi-Ma'ruf. Ia berkata, biarlah PKS menjadi partai oposisi atau berada di luar pemerintahan mendatang bila dipimpin Jokowi-Ma'ruf.

"Prinsipnya, sikap kami adalah bahwa kami sebagaimana 2014. Karena kami bukan koalisi Jokowi dan koalisi kami tidak menang dalam pemilu. Kami merasa wajar saja kami tidak perlu diajak. Biarlah kami menjadi oposisi, biarlah kami berada di luar kabinet," kata HNW di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan, menjadi partai politik yang berada di luar pemerintahan merupakan langkah yang sesuai dengan konstitusi. Sebagai partai politik, menurut dia, hal terpenting adalah berpartisipasi dalam membangun bangsa meskipun tidak berada dalam pemerintahan.

Dia melanjutkan, PKS sudah memiliki pengalaman baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan.

"Yang penting adalah kita berada di luar kabinet tapi kita bersama bangsa membangun Indonesia, membangun demokrasi supaya menghadirkan demokrasi lebih berkualitas," ucap Wakil Ketua MPR itu.

Namun begitu, dia menyatakan pembicaraan seputar pembagian kursi menteri ini masih terlalu dini karena kubu Prabowo-Sandi yang diusung pihaknya telah menggugat hasil Pilpres 2019 yang telah ditetapkan oleh KPU ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Ia meminta semua pihak agar tidak menyimpulkan terlalu dini sebelum MK memberikan keputusannya terkait gugatan Prabowo-Sandi.

"Terlalu dini untuk mengatakan dimenangkan karena MK hari ini baru memulai penetapan [dan] pencatatan untuk proses administrasi persidangan di MK. Jadi jangan juga terlalu cepat menyimpulkan, kalau nanti MK memutuskan Prabowo yang menang bagaimana," katanya.

Gerindra sebelumnya mengklaim pihaknya mendapat tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi. Melalui anggota badan komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, tawaran itu tak lepas dari perolehan kursi Gerindra di parlemen cukup besar.

"Penawaran (kursi menteri) itu sudah jadi rahasia umum. Semua orang di Partai Gerindra tahu bahwa pihak sebelah menawarkan itu. Memang jauh lebih menarik Gerindra daripada partai lain," kata Andre kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi melalui telepon, Kamis (6/6). (mts/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER