
Ada Sidang MK, 'Avengers' Berkumpul Serukan Perdamaian
CNN Indonesia | Selasa, 18/06/2019 12:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah tokoh superhero dari Avengers plus Gatotkaca nampak menyambangi Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6) pukul 10.20 WIB.
Diketahui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang berada di jalan Medan Merdeka Barat tersebut sedang berlangsung lanjutan sidang sengketa Pilpres 2019. Pengamanan pun diberikan maksimal oleh TNI-Polri, termasuk dengan menutup lalu lintas di sekitar Gedung MK.
Kedatangan para Avengers plus Gatotkaca itu sendiri bukan untuk membantu pengamanan yang sudah menjadi tugas TNI-Polri. Mereka ternyata datang dengan membawa poster dan spanduk seruan menjaga kedamaian.
Namun, kehadiran para sosok berkostum superhero fiksi itu mendapat tanggapan miring dari pegiat aksi beda kelompok yang juga melakukan kegiatan terkait sidang MK hari ini.
Salah seorang peserta aksi yang mengatasnamakan Ikatan Keluarga Besar Alumni Universitas Indonesia mengeluarkan nada umpatan menuding para Avengers plus Gatotkaca itu sebagai anak-anak dan dibayar untuk melakukan kegiatannya.
"Eh kalian anak-anak ngapain ikut demo, siapa buyung kalian? Dibayar berapa?," ujar salah seorang dari peserta aksi dari Alumni UI tersebut.
Namun, para Avengers itu bergeming meski dicela kelompok aksi lain.
Koordinator aksi super hero itu Riko Ma'ukaro kemudian menjelaskan kepada CNNIndonesia.com bahwa mereka berasal dari Komunitas Pencinta Hero Indonesia. Riko--yang juga mengaku sebagai ketua komunitas itu--menyatakan pihaknya menolak akan kerusuhan. Dia tidak ingin situasi Jakarta kembali seperti pada 21-22 Mei 2019 yang sarat akan kericuhan pascapengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Menolak akan kerusuhan, agar Jakarta ini tidak lagi seperti yang kejadian-kejadian yang sudah terlihat kemarin. Kita tunjukkan ke masyarakat bahwa kita cinta akan kedamaian," kata Riko.
Riko menjelaskan alasan pihaknya mengikuti aksi damai pada saat sidang sengketa PHPU tengah berlangsung. Dia menolak disebut sebagai massa bayaran.
"Hero ini sebagai simbol, dalam film-film pembela kebenaran; pencinta akan kedamaian. Nah, inilah untuk kita tunjukkan ke masyarakat bahwa kita ini hero yang cinta akan kedamaian," ujarnya.
Sidang lanjutan penanganan perkara sengketa hasil Pilpres 2019 dengan nomor 01/PHPU-PRES/XVII/2019 digelar mulai pukul 09.00 WIB. Sidang kedua penanganan perkara yang dimohonkan Prabowo-Sandi hari ini beragendakan pemeriksaan persidangan yakni mendengar jawaban dari termohon, terkait, dan Bawaslu RI.
[Gambas:Video CNN] (ryn/kid)
Diketahui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang berada di jalan Medan Merdeka Barat tersebut sedang berlangsung lanjutan sidang sengketa Pilpres 2019. Pengamanan pun diberikan maksimal oleh TNI-Polri, termasuk dengan menutup lalu lintas di sekitar Gedung MK.
Kedatangan para Avengers plus Gatotkaca itu sendiri bukan untuk membantu pengamanan yang sudah menjadi tugas TNI-Polri. Mereka ternyata datang dengan membawa poster dan spanduk seruan menjaga kedamaian.
Namun, kehadiran para sosok berkostum superhero fiksi itu mendapat tanggapan miring dari pegiat aksi beda kelompok yang juga melakukan kegiatan terkait sidang MK hari ini.
Salah seorang peserta aksi yang mengatasnamakan Ikatan Keluarga Besar Alumni Universitas Indonesia mengeluarkan nada umpatan menuding para Avengers plus Gatotkaca itu sebagai anak-anak dan dibayar untuk melakukan kegiatannya.
"Eh kalian anak-anak ngapain ikut demo, siapa buyung kalian? Dibayar berapa?," ujar salah seorang dari peserta aksi dari Alumni UI tersebut.
Namun, para Avengers itu bergeming meski dicela kelompok aksi lain.
Koordinator aksi super hero itu Riko Ma'ukaro kemudian menjelaskan kepada CNNIndonesia.com bahwa mereka berasal dari Komunitas Pencinta Hero Indonesia. Riko--yang juga mengaku sebagai ketua komunitas itu--menyatakan pihaknya menolak akan kerusuhan. Dia tidak ingin situasi Jakarta kembali seperti pada 21-22 Mei 2019 yang sarat akan kericuhan pascapengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Menolak akan kerusuhan, agar Jakarta ini tidak lagi seperti yang kejadian-kejadian yang sudah terlihat kemarin. Kita tunjukkan ke masyarakat bahwa kita cinta akan kedamaian," kata Riko.
![]() |
Riko menjelaskan alasan pihaknya mengikuti aksi damai pada saat sidang sengketa PHPU tengah berlangsung. Dia menolak disebut sebagai massa bayaran.
"Hero ini sebagai simbol, dalam film-film pembela kebenaran; pencinta akan kedamaian. Nah, inilah untuk kita tunjukkan ke masyarakat bahwa kita ini hero yang cinta akan kedamaian," ujarnya.
Sidang lanjutan penanganan perkara sengketa hasil Pilpres 2019 dengan nomor 01/PHPU-PRES/XVII/2019 digelar mulai pukul 09.00 WIB. Sidang kedua penanganan perkara yang dimohonkan Prabowo-Sandi hari ini beragendakan pemeriksaan persidangan yakni mendengar jawaban dari termohon, terkait, dan Bawaslu RI.
![]() |
[Gambas:Video CNN] (ryn/kid)
FOKUS
Bara Pilpres di MK |
ARTIKEL TERKAIT

Kawal MK, Massa GNKR Bawa Ondel-ondel dan Putar Musik Betawi
Nasional 5 bulan yang lalu
13 Ribu Aparat TNI-Polri Kawal Sidang Sengketa Pilpres di MK
Nasional 5 bulan yang lalu
Sidang PHPU Pilpres, Jakarta Pusat Sekitar MK Padat Merayap
Nasional 5 bulan yang lalu
KPU Sebut Sikap MK soal Gugatan Prabowo Membingungkan
Nasional 5 bulan yang lalu
Sidang Sengketa Pilpres Hari Ini, Lalin Sekitar MK Dialihkan
Nasional 5 bulan yang lalu
Melihat Tiga Truk Boks Bukti Gugatan Prabowo di MK
Nasional 5 bulan yang lalu
BACA JUGA

KKN Desa Penari dan 'Cinta Luar Biasa' Trending Google 2019
Teknologi • 11 December 2019 16:45
Aksi di Avengers Dihapus, Katherine Langford Buka Suara
Hiburan • 29 November 2019 01:05
Tinggal Sehari, 'Musik untuk Republik' Menanti Jokowi
Hiburan • 20 October 2019 06:34
Dunia Musik Terbelah, Alasan 'Musik untuk Republik' Digelar
Hiburan • 19 October 2019 22:42
TERPOPULER

Rahasia Rendang Indonesia Tahan Lama Meski Dikirim ke Nepal
Nasional • 1 hari yang lalu
Demokrat: SBY Restui Pakde Karwo Lepas Posisi Ketua DPD Jatim
Nasional 1 jam yang lalu
Anak Buah Nadiem Klaim Sudah Evaluasi UN Sebelum Dikritik DPR
Nasional 1 jam yang lalu