Kubu Jokowi Akan Hadirkan Profesor UGM di Sidang MK

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jun 2019 18:48 WIB
Kubu Jokowi-Ma'ruf akan menghadirkan ahli dari UGM yakni Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai ahli dalam sidang sengketa Pilpres.
Tim Kuasa Hukum Paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin Luhut Pangaribuan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim hukum 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin berencana menghadirkan ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai salah satu ahli dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Anggota Tim hukum Jokowi-Ma'ruf, Luhut Pangaribuan mengatakan Eddy akan membantah dalil permohonan yang disampaikan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selaku pemohon.

"Kami sudah bicarakan Profesor Doktor Eddy Hiariej (sebagai saksi ahli)," ujar Luhut di Gedung MK, Jakarta, Kamis (20/6).
Luhut menerangkan Eddy yang memegang gelar Profesor dan Doktor di bidang hukum nantinya akan fokus untuk membantah argumen kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif dalam Pilpres 2019 yang dituduhkan oleh Prabowo-Sandi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengajar di Universitas Gadjah Mada itu, kata dia, akan berbicara dari aspek pemilu.

Selain Eddy, Luhut menyampaikan pihaknya juga bakal mengahadirkan ahli tata negara Heru Widodo sebagai saksi ahli. Ia menyampaikan Heru akan fokus untuk menjelaskan kecurangan TSM dari perspektif tata negara.

Heru diyakini akan membantu pihaknya karena disertasi yang dibuatnya berkaitan dengan kecurangan TSM.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan pihaknya akan fokus untuk menjelaskan soal kecurangan TSM dalam sidang besok. Hal itu harus diperjelas, kata dia, meski saksi yang dihadirkan pemohon tidak dapat membuktikan hal tersebut.

"Dilihat dua aspek, pertama aspek pidana pemilu dan kedua dari aspek tata negara," ujarnya.

Di sisi lain, Luhut berkata pihaknya juga akan menghadirkan sejumlah saksi fakta. Akan tetapi, ia menyampaikan jumlah saksi fakta dari paslon 01 tidak sebanyak yang dihadirkan oleh Prabowo-Sandi.

"Mungkin saksi tidak akan sebanyak 15 orang karena tidak ada lagi yang harus dibuktikan. 15 orang akan mubazir dan akan diulang-ulang," ujar Luhut.

[Gambas:Video CNN] (jps/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER