Hendropriyono: Negara Lain Buat Tunnel Laut, Kita Masih Ribut

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2019 18:55 WIB
Eks Kepala BIN menyindir masyarakat yang masih saja meributkan soal beda pilihan politik terkait Pilpres, padahal negara lain sudah semakin maju dari Indonesia.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Jenderal TNI Purn A.M. Hendropriyono meminta masyarakat tidak lagi terbelah hanya karena berbeda pilihan politik lantaran Pilpres 2019 sudah selesai dilaksanakan. Masyarakat diminta harus bersatu dan memajukan Indonesia bersama-sama.

Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu pun menyindir masyarakat yang masih saja meributkan perbedaan pilihan, sementara Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara lain yang sudah bisa bikin terowongan bawah laut.

"Kita enggak ada lagi 01, 02. Kita harus bersatu padu. Orang lain sudah bikin tunnel di bawah laut sampai berpuluh-puluh kilometer, kita masih ribut aja," ucap Hendro usai halal bihalal dengan purnawirawan di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (21/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Hendro menyinggung terowongan bawah laut, karena menilai pembangunan infrastruktur tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja. Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang menjadi sejahtera.

"Bikin tunnel di bawah laut yang begitu hebat kan menyerap tenaga kerja. Banyak sekali, sehingga enggak ada yang menganggur. Kita bangun terus. Nanti banyak yang terbuka lapangan kerja," kata Hendro.

Hendro mengatakan pembangunan yang menyerap tenaga kerja itu jauh lebih baik daripada memperdebatkan soal pilihan politik. Pembelahan dan dikotomi di masyarakat akibar politik hanya memperlambat pembangunan.

Karena itu, Hendro kembali menegaskan alangkah baiknya masyarakat tidak lagi terpecah hanya karena berbeda pilihan politik, termasuk mereka-mereka yang merupakan generasi tua.

"Sudah selesai semua persaingan. Sudah selesai dan sekarang kita bergandengan tangan menatap ke depan untuk hari esok. Di depan kaum muda, yang tua istirahat saja," kata Hendro.

Diketahui, Komisi pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan hasil perhitungan suara Pilpres 2019. Hasilnya Paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dinyatakan sebagai pemenang mengalahkan Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun, hasil perhitungan suara yang ditetapkan oleh KPU tersebut masih bisa berubah. Kubu Prabowo-Sandi menggugat hasil perhitungan suara ke Mahkamah Konstitusi.

Sidang PHPU Pilpres 2019 di MK pun masih berjalan sejak dimulai pada 14 Juni lalu. Merujuk dari UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu, MK harus menyelesaikan sidang sengketa hasil Pilpres maksimal 14 hari. Dengan demikian, MK harus mengeluarkan putusan atas permohonan kubu Prabowo-Sandi pada 28 Juni mendatang.

[Gambas:Video CNN] (bmw/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER