Kebakaran Pabrik Korek Api Diduga Akibat Ledakan Gas

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2019 20:32 WIB
Kebakaran di pabrik korek api gas di Langkat, Sumut yang menewaskan 30 orang tersebut diduga akibat ledakan gas.
Kebakaran pabrik korek api gas di Langkat Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/Adiva Niki)
Medan, CNN Indonesia -- Kebakaran yang terjadi di pabrik pemantik atau korek api gas di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, Sumatera Utara, menewaskan 25 orang perempuan dewasa dan lima orang anak, Jumat (21/6). Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki, namun diduga akibat ledakan gas.

"Kita masih selidiki, karena objek yang terbakar pabrik perakitan mancis, tentunya kan akibat gas," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto, Jumat (21/6).

Agus menegaskan pemilik pabrik perakitan pemantik itu telah mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan pekerja. Polisi kini masih melakukan penelusuran terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab di pabrik rumahan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan melakukan penelusuran. Karena tentunya mengabaikan aspek pengamanan dan keselamatan," urainya.


Kondisi Jenazah Rusak dan Sulit Dikenali

30 jenazah korban tewas dalam insiden kebakaran hebat di pabrik korek api gas tersebut sulit dikenali. Pasalnya kondisi sebagian besar badan korban rusak hangus terbakar.

Seluruh jenazah telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut, di Jalan Wahid Hasyim, Medan. Pada sore hari, sebagian besar keluarga korban telah tiba di rumah sakit tersebut. Di sana, tim DVI Polda Sumatera Utara mulai mengumpulkan data ante mortem untuk proses identifikasi korban tewas.

Kebakaran Pabrik Korek Api Diduga Akibat Ledakan GasKebakaran pabrik korek api di Langkat Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/HO)

Keluarga korban datang membawa data-data korban, baik berupa berkas administrasi pemerintahan maupun foto korban saat masih hidup. Peristiwa naas itu membuat mereka terpukul.


"Istri saya memang bekerja di sana. Anak saya kebetulan menjumpai ibunya di pabrik saat pulang sekolah," kata salah seorang keluarga korban, Sofyan.


Sofyan mengaku membawa data-data korban ke rumah sakit untuk kemudian dilakukan tes informasi genetik atau DNA.

"Adik ipar saya ini datang untuk diambil DNA-nya untuk proses identifikasi istri saya. Sementara DNA saya nanti untuk anak yang juga meninggal," urainya.

Saat kejadian Sofyan sedang berada di tempat acara. Kemudian temannya memberitahukan bahwa pabrik rumahan itu telah terbakar. Sofyan menyadari Yuli Fitriana istrinya beserta anaknya Syifa berada di pabrik itu.


"Saya baru ingat, anak saya memang menyusul ke pabrik menemui ibunya," urainya.


Akan tetapi, kobaran api telah melahap semua bangunan itu. Saat api mulai padam, ia masuk ke dalam bangunan yang terbakar. Ternyata yang ia dapati tumpukan jenazah di dalam ruangan.


"Saya lihat jenazah sudah menumpuk. Saya langsung lemas, enggak tau harus bagaimana lagi. Saat ini saya hanya ingin istri dan anak saya cepat di bawa pulang," ungkapnya.

[Gambas:Video CNN] (fnr/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER