'Ngontrak' Rumah, Cara Orang Tua Akali PPDB Zonasi di SMP 174

CNN Indonesia
Senin, 24 Jun 2019 15:09 WIB
Seorang wali murid terpaksa mengontrak rumah di Jakarta Timur, untuk mengakali sistem zonasi di SMP 174, agar anaknya dapat sekolah di sana.
Orang tua siswa antre PPDB sistem zonasi di SMAN 8 Jakarta, Senin, 24 Juni 2019. Pendaftaran PPDB DKI Jakarta jalur zonasi SMP-SMA mulai dibuka 24 Juni hingga 26 Juni 2019. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dedis Ibrahim, 35 tahun, rela mengontrak rumah di Jakarta Timur demi menyekolahkan anaknya di SMP 174. Pagi tadi, pada hari pertama Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi, Dedis hadir dan mengantre bersama orang tua siswa lain untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.

"Saya datang pukul 7.30 WIB, dapat antrean nomor 226," kata Dedis saat ditemui CNNIndonesia.com di SMP 174, Senin (24/6).

Dedis mengaku terpaksa mengontrak rumah untuk menyiasati sistem zonasi. Dalam sistem zonasi, pertimbangan utama pihak sekolah untuk menerima calon peserta didik adalah kedekatan jarak antara sekolah dan rumah. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan aturan itu, mustahil bagi Dedis memenuhi keinginan anaknya sekolah di SMP 174 jika tak bertempat tinggal di Jakarta Timur.

Dedis mengontrak sebuah rumah di Jakarta Timur, jauh hari sebelum pendaftaran dibuka. Tapi persoalan tak hanya selesai dengan menyewa rumah. Sebab, pindah rumah Dedis juga mengurus perubahan domisili.

Ada banyak dokumen yang harus diubah Dedis demi memenuhi keinginan anaknya. Dia harus mengubah domisili yang tertera di Kartu Keluarga hingga Kartu Tanda Penduduk.

Untuk mengurus itu semua Dedis memakan waktu hingga satu bulan lamanya. Setelah menjalani semua proses itu, Dedis yang awalnya berdomisili di Jakarta Pusat, kini berganti menjadi Jakarta Timur.

"Saya memanfaatkan jalur zonasi karena peluang untuk diterimanya kan sekitar 90 persen dibanding jalur non-zonasi dan jalur prestasi yang 5 persen," ujar Dedis.

PPDB zonasi hari pertama di SMP 174 dipenuhi ratusan orang tua dan calon peserta didik baru. Pantauan CNNIndonesia.com pukul 12.00 WIB di lokasi, nomor antrean untuk verifikasi berkas telah memasuki nomor 270.

Narwono Heryanto (37) bersama adik perempuannya tengah duduk di bawah tiang bendera. Dia sedang menunggu nomornya dipanggil oleh petugas. Narwono mengaku datang pukul 08.00 WIB karena tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolah tersebut.

"Saya datang sekitar pukul 8, dapat nomor antrean 355," ujarnya ketika ditemui.

Narwono menuturkan SMP 174 merupakan sekolah pilihan pertama anak sulungnya.

Dia mengaku tak mengalami kesulitan saat proses verifikasi berkas. Yang perlu dilakukan hanya menyiapkan legalisir Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), fotokopi kartu keluarga dan akta kelahiran, serta menunjukkan akta kelahiran asli.

Selain itu, ketika tiba di lokasi, dia hanya diharuskan mengisi formulir pendaftaran akun yang dibantu oleh anaknya.

Kepala Sekolah SMP 174 Fathulloh mengklaim PPDB zonasi hari pertama di sekolah yang dipimpinnya berjalan lancar. Dia juga mengimbau kepada calon peserta didik baru dan orang tua untuk tidak khawatir dalam proses pendaftaran ini. Kata Fathulloh, pendaftaran zonasi berlangsung selama tiga hari ke depan.

"Alhamdulillah sampai saat ini lancar. Animo masyarakat luar biasa nih, orang tua enggak usah khawatir karena pendaftaran ini kan berlangsung 3 hari," ujar dia.

Setelah proses pendaftaran, tahap selanjutnya adalah verifikasi berkas dan pendaftaran/memilih sekolah serta proses seleksi akan berlangsung pada 24-26 Juni 2019. Kemudian pengumuman penerimaan akan dilakukan pada 26 Juni 2019 di online/ sekolah tujuan. Tahap terakhir, yaitu lapor diri diadakan di sekolah tujuan pada 27-28 Juni 2019.
[Gambas:Video CNN] (ryn/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER