Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01,
Ma'ruf Amin, mengajak kepada semua pihak untuk menerima hasil putusan Mahkamah Konstitusi (
MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019. Dia berharap tidak ada lagi aksi yang berujung kerusuhan.
Diketahui, MK akan membacakan putusan sengketa hasil Pilpres 2019 pada Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ajak semua pihak untuk bisa menerima apa pun hasil keputusan Mahkamah Konstitusi. Jangan ada lagi demo-demo yang sifatnya menyebabkan kerusuhan," ujar Ma'ruf di kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/6).
Ma'ruf lantas mengimbau secara khusus kepada warga NU untuk siap menerima apa pun hasil putusan MK. Dia menjelaskan bahwa NU selalu patuh terhadap hukum yang berlaku.
Menurutnya, NU harus membimbing umat. Pula memberikan kontribusi konkret kepada negara dalam rangka menjaga keutuhan bangsa.
"NU tidak pernah mendukung upaya-upaya aksi, NU tuh patuh, kalau sudah di MK ya kita menerima hasilnya," ucapnya.
Ma'ruf kemudian berharap masyarakat tidak lagi terbelah setelah MK membacakan putusan. Dia ingin masyarakat terpolarisasi hanya karena berbeda pilihan politik warisan Pilpres 2019.
"Dan yang nanti terpilih jadi presiden dan wakil presiden dia harus menjadi pemimpin yang baik untuk bangsa Indonesia," ucap Ma'ruf.
Mahkamah Konstitusi bakal membacakan putusan sengketa Pilpres 2019 pada Kamis (27/6). Lebih cepat satu hari dari batas maksimal, yakni Jumat (28/6).
Sidang Sengketa Pilpres 2019 sendiri digelar sebagai tindak lanjut dari permohonan dari kubu paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Mereka menganggap terjadi kecurangan terstruktur, sistematis dan masif. Karena dalam petitum permohonan, Prabowo-Sandi meminta MK agar menetapkan mereka sebagai pemenang Pilpres 2019.
Sidang berjalan sejak 14 Juni lalu. Berbagai tahapan telah dijalani. Setiap saksi dan saksi ahli dari pihak yang berkepentingan juga sudah memberikan keterangan.
[Gambas:Video CNN] (bmw/agr)