Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi bakal melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap seorang perempuan yang diamankan di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (
MK) pagi tadi. Perempuan tersebut berteriak berulang kali ingin bertemu Presiden
Jokowi.
"Ya (pemeriksaan kejiwaan)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (26/6).
Dedi menuturkan pemeriksaan kejiwaan itu dilakukan lantaran ada dugaan bahwa perempuan tersebut mengalami depresi atau stress sehingga perlu diperiksa lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami catat identitasnya, kami fasilitasi untuk dirawat di rumah sakit, untuk kejiwaannya. Dan kami coba menghubungi keluarganya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang perempuan diamankan oleh petugas kepolisian di seberang gedung MK, tepatnya di trotoar Jalan Medan Merdeka Barat arah Patung Arjuna Wijaya atau lebih dikenal dengan sebutan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, perempuan yang diamankan polisi itu mengenakan daster merah muda. Selain itu, ada tato pada tangan kirinya.
 Perempuan penerobos keamanan MK. Dok. Istimewa |
Perempuan tersebut tampak berteriak berulang kali ingin bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Melihat aksi perempuan tersebut, petugas polisi yang berjaga di sekitar MK segera mengamankan. Perempuan itu juga semakin kalap ketika petugas berusaha menangkap dan membawanya ke pos pengamanan.
Dari kartu identitas yang diamankan polisi diketahui perempuan tersebut bernama Prihatini Suwandini Sari, Kelahiran 20 Februari 1976. Ia beralamat di Apartemen Gedung Nias Residences, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pekerjaan tertera mengurus rumah tangga.
Salah seorang petugas kepolisian menduga wanita tersebut mengalami gangguan jiwa.
"Diduga stres dia meminta ketemu Presiden Jokowi, katanya mau bunuh diri," ujarnya.
(dis/ain)