Haikal Hassan bak Artis di Tengah Aksi Kawal Putusan MK

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jun 2019 14:30 WIB
Haikal Hassan yang sedang dikipasi oleh tiga laki-laki, terlihat sibuk meladeni permintaan emak-emak yang ingin swafoto di tengah aksi kawal sidang putusan MK.
Ustaz Haikal Hassan. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ustaz Haikal Hassan menjadi magnet bagi sebagian emak-emak yang mengikuti halalbihalal dan aksi kawal sidang putusan Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6). Haikal ada di tengah massa yang terkonsentrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, depan Gedung Kementerian Pariwisata. 

Haikal yang sedang berdiri di sisi mobil komando terlihat didekati oleh massa yang mayoritas didominasi emak-emak. Mereka berebut foto bersama Haikal yang mengenakan busana muslim serba putih dan 'topi copet' putih serta kaca mata hitam.

Sembari melayani permintaan swafoto, terlihat tiga orang laki-laki sedang mengibaskan angin ke arah Haikal Hasan dengan kipas tangan.

Ketika pembacaan ayat suci Alquran selesai dilantunkan, salah seorang orator meminta agar peserta aksi merapat ke barisan mobil komando. Sebab, terpantau masih banyak peserta aksi yang duduk menepi di rerumputan untuk sekadar mencari angin.

"Yang ada di taman bukan peserta aksi dari 212," ucap salah seorang orator.

Haikal Hasan mengungkapkan kehadirannya di tengah-tengah massa aksi, bukan untuk orasi. Katanya, kehadirannya sekadar ingin dekat dengan rakyat yang sedang berjuang. Selain itu, dia mengklaim kehadirannya juga untuk mencegah kerusuhan terjadi.

"Saya tidak orasi, kita mau dekat dengan rakyat yang berjuang. Justru mencegah anarki, menghentikan orang-orang yang mencoba rusuh," ucap dia.

Haikal mengatakan MK seharusnya mengabulkan seluruh gugatan yang dilayangkan Tim Prabowo-Sandi. Menurut dia, seluruh bukti yang disampaikan di persidangan sudah seharusnya membuat hakim MK mendiskualifikasi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Meski demikian Haikal menyatakan akan tetap menerima apapun putusan dari MK.

"Seharusnya (Prabowo menang). Kalau dibuktikan kecurangan seperti DPT bermasalah, maka semestinya hakim MK mempertimbangkan itu; jangan diabaikan," tutur dia. (ryn/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER