Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mencegat 11 remaja di Tangerang, Banten yang akan mengikuti aksi di Gedung Mahkamah Konsitusi, Jakarta untuk mengawal sidang putusan
PHPU Pilpres 2019. Mereka hendak ke Ibu Kota dengan menggunakan truk.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim mengatakan pencegatan itu dilakukan di kawasan Niaga Terpadu Jalan Daan Mogot, Kelurahan Porisjaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang pada Rabu (26/6) sekitar pukul 17.30 WIB.
Abdul menuturkan saat kejadian, petugas kepolisian melakukan penyetopan terhadap truk yang bergerak menuju Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalamnya terdapat beberapa orang kemudian dilakukan penyetopan dan pengecekan terhadap orang tersebut, menurut pengakuan mereka akan menuju Jakarta menghadiri acara halalbihalal di MK Jakarta," tutur Abdul dalam keterangannya, Kamis (27/6).
Kesebelas remaja tersebut diketahui berinisial FS, KS, SA, DGS, IG, AFR, AL, DS, AG, PA, dan AD. Sebelas remaja tersebut diketahui menamakan kelompok mereka sebagai PPH atau Para Pecinta Habaib.
Adul menambahkan, berdasarkan keterangan AD, mereka berangkat dari titik kumpul di depan Perum Taman Aster Cibodas, Kota Tangerang sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka kemudian mencari tebengan truk yang bergerak ke arah Jakarta.
Abdul menyampaikan petugas kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti dari para remaja itu. Antara lain, satu bendera berwarna biru putih biru bertuliskan PPH Perum yang berlambang dua bilah pedang bersilang warna hitam.
Selain itu, petugas kepolisian juga mengamankan tiga buah
handphone dan uang tunai sebesar Rp92.000.
"Setelah dilakukan pengecekan
handphone terdapat aplikasi Facebook Group PPH yang berisikan ajakan menghadiri Halalbihalal di Gedung MK Jakarta," ujar Abdul.
Saat ini, kata Abdul, sebelas remaja tersebut masih diamankan oleh pihak kepolisian. Namun, lanjutnya, hari ini rencananya sebelas remaja itu akan dipulangkan ke pihak keluarga.
"Orang tuanya buat pernyataan. Karena sebagian besar orang tuanya enggak tahu kalau anaknya mau ke Jakarta mau ke sana, mereka diajak," ucap Abdul.
Lebih lanjut, Abdul menyampaikan pihaknya bakal melakukan penelusuran siapa pihak yang mengajak sebelas remaja tersebut untuk mengikuti aksi di MK.
"Sampai sekarang masih kita dalami (siapa yang mengajak sebelas remaja tersebut)," katanya.
[Gambas:Video CNN] (dis/osc)