Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda
Papua Inspektur Jenderal Rudolf Albert Rodja menyebutkan dalam periode Januari hingga Juni 2019 terdapat 10 kasus menonjol atau penembakan oleh
kelompok kriminal bersenjata yang terjadi di daerahnya.
"Untuk penanganan kasus menonjol, selama semester I Tahun 2019 terjadi sebanyak 10 kasus oleh kelompok kriminal bersenjata yang terjadi di Polres Puncak Jaya dan Polres Jayawijaya," katanya, di Kota Jayapura, Papua, kemarin.
Dalam kasus tersebut terdapat 5 korban dari TNI/Polri dan masyarakat yang meninggal dunia atau gugur. Selain itu ada 6 orang lainnya mengalami luka tembak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggota Polri sebanyak 1 orang gugur atau meninggal dunia dan 2 mengalami luka tembak serta 1 orang warga masyarakat meninggal dunia," ujar Rudolf.
Rudolf juga memaparkan prediksi gangguan kamtibmas pada semester II Tahun 2019. Dia menyebutkan beberapa momentum yang perlu mendapat perhatian antara lain tahapan Pemilu 2019, peringatan HUT Polri dan HUT TPN-OPM pada 1 Juli 2019, peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019.
Lalu ada peringatan HUT Papua Merdeka pada 1 Desember 2019, peringatan Hari HAM Sedunia pada 10 Desember dan perayaan Natal pada 25-26 Desember 2019.
Untuk bidang keselamatan lalu lintas, Rudolf mengatakan bahwa kecelakaan lalu lintas selama semester I Tahun 2019 sebanyak 342 kasus. Jumlah itu mengalami penurunan 407 kasus atau turun 54 persen dibandingkan dengan semester I Tahun 2018 sebanyak 749 kasus.
"Dari kecelakaan di semester I tahun 2019 tersebut korban meninggal dunia sebanyak 42 orang, korban luka berat 207 orang, korban luka ringan sebanyak 338 orang," katanya lagi.
Polda Papua mencatat kecelakaan udara pada semester I Tahun 2019 hanya satu kejadian, yakni kecelakaan over runway pada pesawat Dabi Air milik PT Nusantara PK-DPT jenis Caravan dan tidak ada korban jiwa.
"Kalau kecelakaan laut pada semester I Tahun 2019 terjadi 23 kali di Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Jayapura, dan Kota Jayapura," katanya pula.
Situasi keamanan di Papua sendiri belum sepenuhnya pulih. Kekerasan dan konflik bersenjata bisa terjadi kapan saja. Yang terbaru adalah suara tembakan yang terdengar di Mile 45 sekitar area Freeport, Papua, Selasa (2/7) pagi.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi mengatakan suara tembakan tersebut terdengar oleh aparat TNI yang tengah melakukan penjagaan di Mile 43.
"Kejadian di mile 45. (Terdengar) aparat TNI karena ada pos kita di sana, di Mile 43 pos kita," tutur Aidi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/7).
TNI langsung melakukan penyisiran untuk mencari tahu sumber suara tembakan tersebut. Namun tidak ditemukan proyektil ataupun bekas tembakan lainnya. Insiden itu juga tak menimbulkan korban jiwa.
(wis)