Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal (Purn) Anang Iskandar mengatakan bakal fokus menyeimbangkan pencegahan dan pemberantasan korupsi jika terpilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK).
Anang juga ingin meningkatkan penggunaan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Menurutnya, ketiga hal tersebut yang harus diperkuat lembaga antikorupsi itu.
"Saya akan menyeimbangkan pencegahan dan pemberantasan serta TPPU. Karena tiga komponen besar ini harus diperkuat di KPK," kata Anang saat mendaftar mengikuti seleksi calon pimpinan KPK, di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pensiunan jenderal bintang tiga itu berharap bisa terpilih sebagai pimpinan KPK. Anang mengaku memiliki pengalaman dalam dunia penyidikan dan akademis selama berkarier di Korps Bhayangkara.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu akan membawa pengalamannya baik sebagai polisi maupun pengajar ketika terpilih sebagai pimpinan KPK.
"Saya punya pengalaman menjadi seorang guru, saya juga punya pengalaman sebagai penyidik, pengalaman menjadi atasan penyidik korupsi, atasan penyidik TPPU," ujarnya.
Anang turut mengomentari konflik yang terjadi di lembaga antikorupsi itu. Konflik tersebut melibatkan penyidik internal dan penyidik yang berasal dari Polri. Menurutnya, konflik bisa diredam dengan kepemimpinan yang kuat.
"Itu tergantung pimpinannya. Tergantung, ya tinggal mensinergikan aja. Membangun
team building, itu yang pertama," tuturnya.
Anang sampai saat ini menjadi salah satu pensiunan polisi yang sudah resmi mendaftar untuk mengikuti seleksi calon pimpinan KPK. Sementara itu, Polri telah menyiapkan sembilan perwira tinggi untuk mengikuti seleksi menjadi pimpinan jilid V.
[Gambas:Video CNN] (fra/arh)