Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden terpilih
Ma'ruf Amin mengaku belum diajak membahas lebih lanjut tentang susunan kabinet mendatang bersama Presiden
Joko Widodo. Ma'ruf mengatakan susunan kabinet itu baru akan dibahas pada pertengahan Juli ini.
"Belum ada, beliau (Jokowi) juga bilang Juli nanti baru ada pembicaraan. Yang pasti kan ada dari partai koalisi, dari profesional, kira-kira begitu. Jumlahnya belum, apalagi orangnya," ujar Ma'ruf usai bertemu Jusuf Kalla di kantor wapres, Jakarta, Kamis (4/7).
Selain dari partai dan profesional, kata Ma'ruf, tak menutup kemungkinan susunan kabinet itu berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Namun menurutnya kewenangan itu sepenuhnya berada pada Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, tentu dari banyak pihak. Termasuk NU, termasuk yang lain-lain. Tentu semuanya mungkin. Tapi itu hak prerogatif presiden," katanya.
Jokowi sendiri sempat menyinggung soal kursi menteri di kabinetnya. Dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi, Senin (1/7) lalu, Jokowi menyatakan menyatakan bakal menunjuk anak muda untuk menjadi menteri di periode pemerintahannya yang kedua.
"Bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata dia.
Sementara itu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan Jokowi akan mulai membahas komposisi kabinet untuk periode selanjutnya pada pertengahan Juli 2019.
Sementara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah nama-nama calon menteri yang beredar dalam aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Seperti Ma'ruf, Moeldoko menyebut Jokowi belum menyusun kabinet untuk pemerintahan lima tahun ke depan.
(psp/wis)