Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas
Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pengungkapan hasil investigasi
kerusuhan 22 Mei oleh tim gabungan kemungkinan akan dilakukan pekan depan. Hari ini tim gabungan masih akan melakukan rapat untuk membahas soal temuan dalam penyelidikan selama ini.
"Hari ini kami akan rapat secara komprehensif, bila sudah jelas (ada keputusan), mungkin minggu depan akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat tentang hasil kinerja dari tim," kata Dedi di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/7).
Diketahui, polisi membagi peran para tersangka kerusuhan 22 Mei dalam empat kategori. Pertama tersangka yang berperan di lapangan, kemudian koordinator pelaksana, penyumbang dana, dan terakhir aktor intelektual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti layer ketiga (koordinator pelaksana) dan layer kedua (penyumbang dana) akan kami sampaikan berdasarkan fakta hukum, semuanya masih berproses," ucap Dedi.
Dedi menambahkan sampai saat ini penyidik masih terus melakukan penelusuran terkait rekam jejak digital pembicaraan maupun pertemuan yang membahas tentang intruksi dalam kerusuhan menimbulkan sembilan korban jiwa.
"Ada beberapa di layer kedua yang sudah menginstruksikan untuk lakukan kerusuhan dan pelaku pembakaran pertama sudah kami amankan," ujarnya.
Dedi mengungkapkan lebih jauh, pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui aksi kerusuhan. Nantinya, keterangan saksi bakal didukung hasil analisa jejak digital yang ditemukan.
"Makanya kita tidak harus terburu-buru. Saya sampaikan bahwa proses penyidikan yang disampaikan nanti oleh tim, itu betul-betul pembuktian secara ilmiah," tutur Dedi.
Polisi sebelumnya telah menetapkan 447 tersangka dalam kerusuhan 22 Mei. Sebagian besar tersangka disebut berperan sebagai koordinator lapangan.
Polisi pun masih mendalami peran ratusan orang tersebut menjadi dua bagian. Bagian pertama atau disebut lapisan 1-2 merupakan aktor intelektual dan penyandang dana. Bagian kedua atau lapisan 3-4 merupakan pelaku kerusuhan dan koordinator lapangan.
Kemudian, hasil autopsi Mabes Polri memastikan empat dari sembilan korban jiwa dalam kerusuhan 22 Mei meninggal akibat peluru tajam.
Polisi juga telah melakukan uji balistik terhadap proyektil yang ditemukan pada tubuh korban tewas. Hasilnya, ditemukan dua jenis proyektil, yakni berukuran 5.56mm dan 9mm. Namun, untuk jenis senjata yang digunakan masih dilakukan pendalaman.
[Gambas:Video CNN] (dis/osc)