Risma Bentuk Tim Pendamping Anak Korban Pengeroyokan

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jul 2019 04:59 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan pengembalian hak terhadap anak-anak korban pengeroyokan yang viral di Surabaya.
Ilustrasi penganiayaan. Istockphoto/lolostock
Jakarta, CNN Indonesia -- Video viral berisi dugaan pengeroyokan remaja perempuan di Kota Surabaya, turut jadi perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Meski dalam masih dalam masa pemulihan pascasakit, ia ternyata pun langsung menerjunkan sejumlah tim untuk melakukan penanganan dan pendampingan terhadap korban.

Tim yang ditunjuk Risma dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A).

"Ini sekarang baru dibuat (tim), karena baru hari ini kita ketahui, karena prosesnya masih di kepolisian dari teman-teman DP5A sudah diturunkan tim," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser, Kamis (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim tersebut akan bertugas melakukan pendampingan terhadap korban pengeroyokan, serta melakukan koordinasi dengan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

Hasil dan perkembangan koordinasi itu nanti akan secara intens dilaporkan tim DP5A ke Risma, yang juga menjabat sebagai Presiden The United Cities and Local Governments Asia Pacific ( UCLG ASPAC) itu.


"Biarkan proses itu berjalan, tapi pemerintah kota pasti akan intervensi dari sisi keluarga (korban)," kata dia.

Fikser menambahkan, Risma menaruh perhatian penuh terhadap kasus ini. Sebab, salah satu konsentrasi terbesar wali kota Perempuan pertama di Surabaya tersebut adalah aspek pemenuhan hak dan perlindungan pada anak.

Sebelumnya, jagad media sosial dihebohkan dengan sebuah tayangan video yang mempertontonkan adegan dugaan pengeroyokan, oleh sekelompok remaja terhadap satu remaja perempuan lainnya.

Aksi tersebut terekam dalam dua buah video berdurasi 30 dan 29 detik yang diunggah oleh akun facebook bernama Munziyah, pada Senin 1 Juli 2019.

Dari dua video itu terlihat seorang anak perempuan diduga mendapatkan perlakuan penganiayaan oleh sekitar delapan anak-anak perempuan lainnya. Ia dipukul, ditendang, diinjak, bahkan hingga dijambak.

"Ayo mbak, ayo ayo, ayo mbak, ayo terus," ujar salah satu anak perempuan dalam video tersebut, sembari menyoraki rekannya yang teris melakukan pemukulan terhadap korbannya.


Dari penelusuran CNNIndonesia.com, kejadian tersebut diduga terjadi di kawasan perumahan Dharmahusada Indah Barat VIII, Gubeng, Kota Surabaya.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga sekitar, Arifin, yang mengetahui ada sekelompok anak-anak perempuan berkumpul di salah satu jalan di komplek Dharmahusada Indah Barat, beberapa hari lalu.

Bahkan kata Arifin, anak-anak itu juga sempat meminta air minum kepada dirinya. Saat itu, menurutnya ada sejumlah anak-anak yang datang kepadanya.

"Beberapa hari lalu ada anak-anak di sini (menunjuk lokasi) di depan rumah sini, sempat minta air (minum) ke saya, ya saya kasih. Tapi kalau bertengkarnya saya nggak tahu," kata dia.

Arifin yakin betul bahwa anak-anak yang mendatangi dirinya itu, adalah anak yang sama dengan yang ada di tayangan video tersebut.

(frd/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER