Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Paguyuban Masyarakat Boyolali, Yusroni mengakui banyak warga Boyolali yang bangga dengan kiprah
Sutopo Purwo Nugroho untuk Indonesia. Jenazah Sutopo, Kepala Pusat Data dan Informasi
BNPB dimakamkan di tanah kelahirannya Boyolali.
Sutopo tutup usia karena penyakit kanker paru yang diderita sejak 2017.
"Kami seluruh masyarakat Boyolali telah kehilangan putra terbaik. Doa kami semoga almarhum diampuni segala dosa-dosanya. Diterima di sisi Allah. Amin," ujar Yusroni Senin (8/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap agar kepergian Sutopo menginsiprasi untuk memberikan yang terbaik untuk negara.
"Semoga lahir Sutopo-Sutopo yang lain..," ujarnya.
Jenazah Sutopo dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali, Senin (8/7).
Peti jenazah Sutopo diangkat menuju titik pusat prosesi upacara pemakaman. Bendera merah putih menyelimuti peti jenazah. Upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Kepala BNPB, Doni Monardo. Prosesi pemakama akan dilakukan pukul 09.30 WIB.
Sutopo mengembuskan napas terakhir pada Minggu pukul 02.20 waktu Guangzhou, China atau sekitar pukul 01.20 WIB, saat menjalani perawatan untuk mengobati penyakit kankernya di Guangzhou St. Stamford Modern Cancer Hospital.
Kini, kepergian Sutopo membuat keluarga besar BNPB kehilangan. Pasalnya, Sutopo dikenal sebagai sosok militan dalam bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya dalam mengabarkan informasi terkait bencana di Indonesia kepada masyarakat.
Bahkan dalam kondisinya yang sakit pun, Sutopo tetap memberi kabar kebencanaan setiap saat.
(ain/ain)