Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus dugaan suap jual beli jabatan di lingkungan
Kementerian Agama Haris Hasanuddin mengatakan uang sejumlah Rp50 juta yang diberikan kepada Menag
Lukman Hakim Saifuddin berasal dari patungan panitia acara rapat kerja pimpinan Kantor Wilayah Kemenag se-Jawa Timur. Uang diberikan kepada ajudan Menteri Lukman.
Acara raker itu dihelat di Hotel Mercure, Surabaya pada 1 Maret lalu.Haris menyebut pengumpulan uang oleh panitia kecil pengurus acara itu merupakan tradisi sejak tahun-tahun sebelumnya.
Tradisi itu, lanjutnya, melibatkan seluruh Kepala Kantor Wilayah Kemenag kabupaten dan kota di Jawa Timur yang berjumlah 37 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam sebuah rapat panitia itu, kita sepakati uang tersebut untuk rujakan. Memang itu tradisi setiap tahun rujakan itu dan kemudian Kakan (kepala kantor) Kemenag itu diikutsertakan. Biasanya begitu," ujar Haris di depan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/7).
Rapat yang dihadiri oleh seluruh pejabat Eselon III Kemenag Jatim, kepala madrasah dan pejabat Eselon IV itu mengundang sejumlah narasumber. Salah satunya adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Narasumber lain yang diundang antara lain Sekjen Kemenag Nur Kholis dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Uang yang dikumpulkan panitia acara, lanjutnya, diberikan kepada para narasumber. Haris mengaku tidak tahu berapa banyak uang yang terkumpul secara keseluruhan.
Namun, dia mendapatkan informasi bahwa sisa uang Rp50 juta dari patungan tersebut akan diberikan kepada Lukman. Hasil patungan tersisa Rp50 juta lantaran Sekjen Kemenag Nur Kholis tidak hadir dalam acara.
"Kemudian Mas Zuhri melaporkan kepada saya, 'Mas, ini ada sisa untuk Pak Sekjen karena Pak Sekjen enggak bisa hadir'. Maka dilaporkan bahwa yang 50 (juta) untuk Pak Menteri melalui ajudannya," ungkap dia.
Serahkan Uang Terima KasihHaris mengaku memberikan uang sebesar Rp20 juta kepada Lukman sebagai tanda terima kasih karena dirinya telah dilantik menjadi Kakanwil Kemenag Jawa Timur.
Uang itu diberikan kepada ajudan Lukman, Herry Purwanto di pesantren Tebu Ireng dalam sebuah acara yang mengundang Lukman.
"Jadi sekali lagi, saya kan baru dilantik tanggal 5 Maret. Kemudian, Pak menteri ada undangan ke Pondok Tebu Ireng. Maka kemudian selaku orang timur saya kemarin baru dilantik enggak terima kasih," ucap dia.
Dalam kasus ini, Haris diduga menyuap mantan Ketum PPP Romahurmuziy sebesar Rp250 juta untuk menjadikannya sebagai Kakanwil Kemenag Jati.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi juga diduga menyuap Romi sebesar Rp50 Juta untuk jabatannya itu.
(bmw/ani/gil)