Staf Menag Akui Bicara Posisi Kakanwil dengan Terdakwa Suap

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jul 2019 20:38 WIB
Saat bersaksi di Pengadilan, staf khusus Menag mengaku bertemu Haris Hasanudin dan memberi isyarat soal prediksi pergantian Kakanwil Jatim.
Suasana sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta dengan terdakwa Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanuddin. (CNN Indonesia/Aini Putri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Staf khusus Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gugus Joko Waskito mengakui telah melakukan pertemuan dengan terdakwa kasus jual beli jabatan di lingkungan Kemenag, Haris Hasanuddin.

Gugus hadir sebagai saksi dengan terdakwa kasus jual beli jabatan Kemenag Haris Hasanuddin dan Muhammad Muafaq Wirahadi.

Saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta tersebut, Gugus mengungkapkan pertemuan itu dilakukan setelah dirinya diminta Lukman mencari informasi siapa saja yang layak menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jatim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, kata Gugus, setelah ditugasi mencari informasi secara tertutup, dirinya mendapatkan tiga kandidat kuat termasuk Haris di dalamnya.

"Waktu itu nama-nama tiga orang yang saya inventarisir tadi ada nama Amin Mahfud, nama Pak Haris, Pak Marum kalau enggak salah," kata Gugus di depan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/7).

Kemudian, Gugus pun melakukan pertemuan dengan Haris dan memintanya tidak memberikan informasi dari dirinya kepada siapapun. Di satu sisi, Gugus mengaku dalam pertemuannya dengan Haris itu dirinya tidak secara spesifik menyatakan keyakinan Haris akan menjadi Kakanwil Kemenag Jatim.

"Akhirnya Pak Haris kan kirimkan nama, NIK, segala macam kemudian saudara sampaikan, 'silent ya'. Itu saudara?" tanya Jaksa Penuntut Umum setelah menunjukkan percakapan antara Gugus dengan Haris pada 2 Oktober 2018 di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/7).

"Betul," jawab Gugus. "Karena belum tentu ada pergantian Kakanwil, kan Pak Menteri bilang seandainya Kakanwil Jatim dirotasi. Khawatirnya, kalau terbuka dan kemana-mana seakan-akan bocor," jelas Gugus lebih lanjut.

Stafsus Menag Akui Prediksi haris Akan Jadi Kakanwil KemenagKekanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin (kiri) dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi (tengah). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Selain permintaannya untuk tidak memberikan informasi kepada siapapun, dalam percakapan itu Gugus juga diketahui meminta Haris berkomunikasi dengan Ketua dan Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, Musyafak Noer dan Norman Zein Nahdi.

Hal itu diakui Gugus karena sebelumnya saat sedang melakukan inventarisir kandidat, dirinya bertanya kepada Norman dan Musyafak. Keduanya pun, sambung Gugus, menilai positif soal Haris meski tidak begitu mengenal secara pribadi.

"Makanya saya bilang tolong temui Pak Musyafak sama Pak Didi [Norman] maksud saya biar kenal saja [Haris dengan dua petinggi PPP di Jatim tersebut]," kata Gugus.

Jaksa pun bertanya kepada Gugus mengenai urgensi dari saran kepada Haris tersebut. Gugus menjawab agar lancar komunikasi andai Haris benar ditunjuk menjadi Kakanwil.

Sementara itu, meski telah menginventarisasi tiga kandidat potensial untuk Kakanwil Jatim, Gugus mengaku tak menghubungi dua orang lainnya selain Haris. Ia berdalih tak memiliki kontak atau nomor telepon dari Amin Mahfud dan Marum.

"Kalau yang lain saya enggak punya nomor HP-nya sampai sekarang," kata Gugus.

Beri Pesan soal Penggantian Jabatan Kakanwil

Dalam persidangan tersebut, Gugus juga mengakui mengirim pesan singkat kepada Haris terkait penggantian jabatan Kakanwil Jatim.

Pada 3 Oktober 2018, ia mengaku mengatakan bahwa pada Jumat 5 Oktober akan diganti Kakanwil yang lama yaitu Syamsul Bahri.

"5 Oktober Jumat Pon, Jumat keramat, maksudnya apa? ini tanggal 3 nih percakapannya," tanya jaksa.

"Jadi kebiasaan seringkali di Kemenag itu kalau ada rotasi pejabat atau pelantikan biasanya hari Jumat makanya saya prediksi kalau kemungkinan Pak Syamsul ini kalau Jumat ini kayaknya diganti," jawab Gugus.

Saat ditanyai mengapa Gugus perlu menyampaikan hal itu kepada Haris, i ia hanya menjawab memprediksi pergantian itu.

Dalam kasus ini, Haris diduga menyuap mantan Ketum PPP Romahurmuziy sebesar Rp250 juta untuk menjadikannya sebagai Kakanwil Kemenag Jatim. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi juga diduga menyuap Romi sebesar Rp50 Juta untuk jabatannya itu.


[Gambas:Video CNN] (ani/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER