Jakarta, CNN Indonesia -- Moda transportasi Lintas Rel Terpadu (
LRT) Jakarta hari ini telah genap sebulan menjalankan uji publik terhitung sejak tanggal 11 Juni 2019. Selama melakukan uji publik, penumpang LRT sudah membawa sekitar 211 ribu penumpang.
"Kita rasa animo penumpang kita cukup baik, ya. Sampai dengan kemarin malam kita tutup pukul 23.00 WIB penumpang sudah 211 ribu," Coorporate Communication PT LRT Jakarta Melissa Suciati di Depo Velodrome LRT Jakarta, Kamis (11/7).
Melissa merinci rata-rata penumpang per hari cukup bervariasi. Untuk hari biasa, penumpang ada dalam rentang 5.000 hingga paling tinggi 10 ribu per hari. Sementara untuk hari libur, penumpang bisa mencapai 12 ribu per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Weekend yang paling banyak, sih. Mereka cukup bervariasi menggunakannya untuk kerja juga ada untuk pengguna transportasi pada umumnya," jelas Melissa.
Jumlah penumpang ini, kata Melissa, tidak terlepas dari integrasi yang dilakukan dengan TransJakarta menggunakan Jak Lingko. Beberapa tempat yang terhubung antara lain di stasiun Boulevard Utara terhubung dengan mikrobus atau angkot Jak Lingko.
"Di situ ada ada Jak 24, Jak 59, sama Jak 61. Dan di Pulomas kita bersinggungan dengan koridor II Transjakarta. Di sini pun di Velodrome kita bersinggungan dengan koridor IV Transjakarta," jelas Melissa.
Kepala Stasiun Pulo Mas Nanda Aden menuturkan jam sibuk di stasiun LRT ada di antara pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB dan untuk sore dimulai dari pukul 16.00 WIB sampai dengan malam.
"Kebanyakan mereka pekerja yang yang mau menuju arah Velodrome yang ramai, begitu juga arah sebaliknya kalau sore," jelas Nanda.
 Suasana dalam moda transportasi LRT Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Saat akhir pekan warga juga banyak menuju stasiun Velodrome. Masyarakat cenderung menggunakan LRT untuk sekadar olahraga atau berhenti di Stasuin Pulo Mas Equistrian untuk berbelanja.
Dedi, warga Pulo Nangka hari ini menggunakan LRT bersama anak dan keponakannya. Ia sengaja membawa anak-anaknya untuk menikmati moda baru sebelum akhir liburan usai.
"Sebelum masuk sekolah saya bawa anak saya, anak tetangga dan keponakan untuk main. Nanti sudah libur sekolah sudah susah," kata Dedi kepada
CNNIndonesia.com.
Dedi menyatakan sudah sangat nyaman menggunakan moda baru ini. Meski tak menggunakan transportasi ini secara rutin, Dedi merasa senang karena daerahnya memiliki transportasi yang memadai.
"Enggak sering pakai sih, cuma minimal saya senang lah sudah pernah merasakan naik LRT juga tempatnya bersih dan cepat," terang dia.
Terakhir, Dedi berpesan agar pemerintah memberikan harga yang terjangkau. Sejauh ini dia menyetujui rencana pemerintah menetapkan angka Rp5.000 untuk semua perjalanan.
LRT belum juga diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Adapun yang menjadi kendala saat ini ialah perizinan yang belum keluar. Anies sempat mengatakan bakal secepatnya membereskan proses administrasi LRT.
[Gambas:Video CNN] (ctr/wis)