Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi D
DPRD DKI Jakarta Bestari Barus meminta Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan meniru Singapura dalam menerapkan kebijakan soal tata kelola lingkungan dan uji emisi kendaraan. Menurut Bestari, kebijakan pembatasan usia kendaraan seperti di Singapura jauh lebih baik ketimbang uji emisi.
"Tirulah paling enggak tuh Singapura. Mobil masih bagus tapi usia sudah 10 tahun langsung dipress, jepret. Jadi beli mobil hanya untuk 10 tahun," kata Bestari di DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/7).
Sementara itu, kata Bestari, DKI Jakarta masih mempertahankan kendaraan tua hingga 60 tahun. Bagi dia sebetulnya tak masalah kendaraan tua tetap diperbolehkan mengaspal, namun tetap harus ada kebijakan yang mengikutinya, seperti di Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kalau di Singapura boleh enggak setelah usia 10 tahun dia dipakai lagi karena ada nilai historisnya, mungkin dulu ketemu pacar pertama lalu jadi istri? Iya boleh tapi pajak awalnya dia bayar full lagi," ujar Bestari.
Di Singapura, lanjut Bestari, nilai pajak satu mobil merek Camry jika berumur lebih dari 10 tahun, setidak-tidaknya dikenakan pajak sebesar Rp800 juta. Langkah ini diambil sebagai timbal balik emisi kendaraan yang bisa merusak lingkungan.
"Jadi itu untuk mengobati lingkungan untuk kontribusi itu. Jakarta itu sudah benar dilaksanakan seperti itu terutama angkutan-angkutan publik," jelas dia.
Dalam pembicaraannya dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Bestari meminta agar DKI tak hanya bergantung kepada uji emisi semata. Namun harus ada kebijakan yang lebih matang jika memang fokus kepada lingkungan.
"Saya kemarin tanyakan ke LH, LH
you punya program apa untuk melakukan razia (kendaraan tua). Jangan uji, uji emisi terus," kata politikus Partai NasDem ini.
Sebelumnya, Anies mewacanakan kebijakan agar semua kendaraan di Ibu Kota melakukan uji emisi. Untuk mengikat aturan tersebut, ada wacana kenaikan tarif parkir bagi kendaraan yang belum melakukan uji emisi.
Uji emisi dilakukan sebagai bentuk pengendalian udara Jakarta yang sempat disebut buruk atau tidak menyehatkan oleh laman pengukur udara, salah satunya Airvisual.com.
[Gambas:Video CNN] (ctr/osc)