Polisi Akan Ungkap Laporan Tim Gabungan Kasus Novel

CNN Indonesia
Senin, 15 Jul 2019 16:08 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri menyatakan jumpa pers pengungkapan hasil laporan penyelidikan kasus Novel akan melibatkan anggota tim pakar gabungan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menyatakan bakal menggelar konferensi pers mengungkap hasil laporan pengusutan tim gabungan terkait kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan pada Rabu (17/7).

Konferensi pers itu akan dilakukan Polri bersama dengan tim gabungan yang terdiri atas berbagai pakar itu.

"Nanti tanggal 17 [Juli] ada konpers gabungan dari tim gabungan pakar dan lainnya," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya lebih lanjut soal temuan tim gabungan tersebut, Dedi enggan berkomentar banyak. Dia hanya menjawab semuanya akan diutarakan saat konferensi pers. Dedi pun mengatakan sudah terdapat kemajuan luar biasa dalam pengusutan kasus tersebut.

"Sudah luar biasa. Jadi nanti ya tanggal 17 (Juli) akan konpers-nya," tuturnya.
Setelah memberikan laporan mereka ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada pekan lalu, tim gabungan tak merinci hasil penyelidikan mereka dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Meski begitu pada kesempatan tersebut salah satu anggota tim pakar, Hendardi, menduga kasus penyiraman air keras Novel berkaitan dengan motif politik. Selain itu anggota lainnya, Hermawan Sulistyo, mengatakan terdapat beberapa jenderal bintang tiga yang diperiksa.

Anggota tim, yang juga mantan Komisioner Komnas HAM, Nur Kholis mengatakan laporan yang diberikan kepada Kapolri itu memiliki ketebalan 170 halaman 1500 lampiran.

Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal pun menyatakan terdapat temuan menarik dalam pengusutan kasus tersebut.

Tim gabungan ini dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian lewat Surat Keputusan nomor: Sgas/ 3/I/HUK.6.6/2019. Tim yang beranggotakan 65 orang memiliki masa tugas selama enam bulan dan sudah habis pada 7 Juli 2019.

Wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di lingkungan rumahnya usai melaksanakan salat subuh, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017. Dan, kasusnya hingga kini masih buram, bahkan tersangka pun belum ada.

[Gambas:Video CNN] (gst/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER