Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu terduga
teroris yang ditangkap di Magetan, Jawa Timur, disebut sebagai bendahara
Jamaah Islamiyah (JI) yang mengatur keuangan organisasi itu.
Sebelumnya, anggota JI berinisial SA ditangkap di Candirejo, Magetan, Jawa Timur, Rabu (3/7).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyebut posisi bendahara merupakan salah satu struktur sentral di organisasi tersebut. SA diduga menjadi pengatur keuangan di organisasi terlarang itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bendahara itu, termasuk struktur sentral JI model baru," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Dedi mengatakan hingga kini penyidik masih mendalami peran SA dalam mengatur perekonomian JI.
"Masih mendalami bendahara JI yang ditangkap di Jawa Timur, karena dia yang diduga mengelola
basic ekonomi JI," tuturnya.
Polisi menduga kelompok JI tersebut saat ini memang tengah berfokus untuk membangun kekuatan ekonomi. Setelah kekuatan ekonomi itu terbangun dengan baik, kelompok JI bakal mewujudkan tujuan akhirnya yakni pembentukan negara khilafah.
Penyidik kepolisian masih terus mendalami soal sumber pendanaan dari kelompok JI. Termasuk, soal usaha kebun sawit di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap lima orang terduga teroris jaringan JI. Kelimanya adalah PW, MY, BS, A, dan BT.
PW diketahui merupakan pimpinan dari JI. Ia juga diketahui terlibat aktif dalam aksi terorisme di Indonesia. Antara lain Bom Bali, rangkaian bom Natal, bom di depan Kedutaan Besar Australia, serta terlibat dalam peristiwa Poso pada tahun 2005-2007.
Ia disebut membantu kelompok Poso dengan dukungan logistik dan operasional.
(gst/arh)