Meski Petahana, Laode Kesulitan di Uji Kompetensi Capim KPK

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jul 2019 05:45 WIB
Berstatus petahana bukan berarti mudah bagi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyelesaikan soal pilihan ganda dalam uji kompetensi seleksi capim KPK.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengikuti kembali proses seleksi calon pimpinan lembaga itu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski petahana bukan berarti mudah bagi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengikuti uji kompetensi calon pimpinan lembaga antirasuah itu.

Pemegang gelar doktor hukum lingkungan dari Australia itu mengaku sempat dibuat kebingungan saat menjawab soal pilihan ganda uji kompetensi capim KPK yang digelar Kamis, (17/8).

"Ya kadang seperti itu, ya jawabannya kan pilihan abcd, jadi ya mirip-mirip antara a, b, c, dan d juga. Harus cari yang paling tepat," kata Laode ditemui usai uji kompetensi tahap I yang digelar di Pusdiklat Sekretariat Negara, Jakarta Selatan, Kamis (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan salah satu pertanyaan yang dirasa cukup sulit yakni terkait definisi-definisi yang ada dalam UU Tipikor.

"Bahkan ditanyain apa definisi pemberantasan korupsi dalam UU KPK, kan itu agak panjang jadi untuk bisa menjawab kan kadang lupa," ujar Laode.


Namun, Syarif merasa tidak sendirian menghadapi sulitnya soal terkait definisi itu. Ia menilai para capim yang berasal dari luar institusi KPK pun mengalami kesulitan.

"Ya saya yakin orang yang di luar KPK lebih sulit lagi karena enggak tiap hari kan dia baca, kita saja yang tiap hari baca aja masih kadang lupa," kata Syarif.

Laode adalah satu dari peserta yang mengikuti uji kompetensi hari ini. Sebetulnya Pansel Capim KPK meloloskan 192 orang dari seleksi administrasi, namun empat di antaranya yang mundur dan/atau tak hadir. Salah satu yang mundur adalah Wakapolda Jabar Brigjen Pol Akhmad Wiyagus.

Meski Petahana, Laode Kesulitan di Uji Kompetensi Capim KPKKandidat Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) yang lolos seleksi administrasi mengikuti uji kompetensi di Pusdiklat Sekretariat Negara (Setneg), Jalan Gaharu I, Cilandak, Jakarta Selatan. Kamis 18 Juli 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)


Dalam tahapan uji kompetensi ini, para capim KPK akan menghadapi serangkaian tes.

Pertama, para peserta bakal menghadapi ujian pilihan ganda. Ujian pilihan ganda ini akan berlangsung hingga pukul 10.00 WIB.

Selanjutnya, para capim akan diminta membuat makalah soal pemberantasan korupsi. Peserta memiliki waktu selama tiga jam untuk membuat makalah tentang cara pemberantasan korupsi.

Laode sendiri mencoba pasrah menanti hasil dari seleksi capim KPK tersebut. Di satu sisi, kata Syarif, bekerja sebagai pimpinan KPK cukup memeras stamina dan otak.

"Keterima Alhamdulillah, enggak keterima Alhamdulillah banget. Biasa saja," ujar pria yang sebelum menjadi pimpinan KPK dikenal pula sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

"Kan sudah tau lelahnya kerja di KPK, jadi biasa aja," sambungnya.

Sebaliknya, calon petahana lainnya, Basaria Panjaitan mengaku optimistis atas seleksi yang tengah dihadapinya. Menurutnya jika sudah maju, maka harus optimistis.

"Kalau lulus yang tentuin pansel tapi kalau sudah bertindak kita harus optimis," katanya.

Selain Basaria dan Laode, satu wakil ketua KPK lagi yang mengikuti kembali seleksi capim lembaga antirasuah itu adalah Alexander Marwata.


[Gambas:Video CNN]

(sah/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER