Partai Koalisi Jokowi akan Bertemu Bahas Komposisi Kursi MPR

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jul 2019 04:44 WIB
Para sekjen dari lima partai pendukung Jokowi-Ma'ruf akan bertemu pada masa reses DPR, untuk membahas komposisi kursi pimpinan MPR dan alat kelengkapan dewan.
Ilustrasi. (CNNIndonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut akan ada pertemuan para petinggi dari lima partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk membahas soal komposisi kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Partai-partai itu adalah Nasdem, Golkar, PDI Perjuangan, PKB dan PPP. Pertemuan itu, kata Asrul, rencananya digelar saat DPR memasuki masa reses mendatang.

"Mungkin pada level sekjen-sekjen dulu (bahas soal kursi MPR)," kata Arsul, di Serang, Banten, Jumat (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsul menyebut dalam pertemuan ini akan dibahas soal format atau komposisi koalisi dalam penguatan di lembaga legislatif mulai dari pimpinan MPR RI hingga alat kelengkapan dewan (AKD).

Sementara soal pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sama sekali tak akan dibahas dalam pertemuan itu.

Arsul menuturkan kursi pimpinan DPR telah ditetapkan aturan baku yang mengacu pada Undang-undang MD3, bahwa pimpinan DPR RI diisi oleh lima fraksi partai politik berdasarkan perolehan suara.

"MPR kan sistem paket, kemudian pimpinan komisi-komisi, badan-badan, dan alat kelengkapan dewan lainnya itu kan sistem paket juga. Ini tentu nanti di lima fraksi partai politik KIK kan hanya lima, (jadi) bertemu internal dulu," katanya.

Meski begitu, Arsul tak menampik soal kemungkinan komunikasi dengan partai politik di luar KIK. Sebab soal kursi pimpinan MPR ini disebutnya akan sangat cair.

"Setelah itu ya tidak menutup kemungkinan juga bertemu dengan fraksi-fraksi yang partainya tadinya adalah pengusung 02 (Prabowo-Sandi)," kata dia.

Saat ditanya soal kapan waktu pertemuan itu, Arsul tak mau membocorkan. Yang jelas kata dia, pertemuan itu akan digelar saat waktu reses DPR tiba.

"Saya kira DPR kan sebentar lagi akan reses di akhir bulan ini. Mungkin selama masa reses itu kita akan gunakan untuk komunikasi secara intensif," katanya. (tst/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER