Perlebar Trotoar, Jurus Manjakan Pejalan Kaki ala DKI

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jul 2019 06:00 WIB
Pemprov DKI menargetkan pengerjaan proyek revitalisasi trotoar di Kemang, Cikini, dan Kasablanka rampung pada Desember mendatang.
Pekerja melakukan tugasnya dalam proyek revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, 23 Juli 2019. (CNN Indonesia/Aria Ananda)
Pekan lalu proyek revitalisasi trotoar di Cikini memang sempat ramai di media sosial. Keramaian di media sosial itu terjadi setelah kicauan Twitter politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang mengeluhkan kemacetan akibat proyek pedestrian di Cikini.

'Kok bisa Pemda DKI merampas badan jalan untuk memperlebar trotoar hingga 3 meter lebih. Cikini yang selama ini padat, makin padat. Trotoar itu cukup 1,5 meter untuk pejalan kaki,' demikian kutipan dari kicauan Ferdinand pada 19 Juli 2019.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kicauan Ferdinand itu pun langsung disindir Koalisi Pejalan Kaki lewat akun Instagram dengan menyematkan #MauSampaiKapanMauSampai.

"Bukan bagian dari mereka yang selalu manja teriak macet, padahal biang macet," sindir akun instagram Koalisi Pejalan Kaki.

[Gambas:Instagram]


Dikonfirmasi kemudian, Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Sandy Apriliansyah menyatakan mereka sangat mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi trotoar demi menunaikan kewajiban menjamin hak pedestrian.

"Secara umum kami dari Koalisi Pejalan Kaki sangat mengapresiasi usaha pemerintah dalam proyek revitalisasi tersebut," Kata Sandy.

Namun, dari yang dilihatnya di Cikini, Sandy menyayangkan Pemprov DKI tidak menyediakan jalur sepeda dalam proyek tersebut. Menurutnya penyediaan jalur sepeda itu pun harusnya dipikirkan Pemprov, karena di beberapa tempat seperti di Jakarta Selatan jalur khusus kendaraan kayuh itu masih berbagi dengan kendaraan bermotor.

"Namun ya sangat disayangkan pemerintah tidak melengkapi fasilitas jalur sepeda di dalam proyek tersebut. Kami harapkan ke depan, pemerintah juga lebih mempedulikan teman-teman yang menggunakan sepeda," katanya.

Selain itu, Sandy berharap Pemprov DKI tetap memerhatikan hak para pejalan kaki selama proyek berlangsung. Ia menegaskan keamanan dan keselamatan pejalan kaki yang melintas pun mesti diprioritaskan saat proyek trotoar itu belum berjalan.

"Kami juga mau mengkritik dari sisi safety. Kita lihat tidak disediakan jalur khusus sementara bagi pejalan kaki saat proyek berlangsung. Nah ini seharusnya disediakan seperti proyek MRT yang lalu, jadi pengguna jalan lebih merasa aman," kata Sandy.


Selain di Cikini dan Kemang, proyek revitalisasi pun digelar di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan. Saat ditemui kemarin, Anies memastikan pembangunan trotoar di Cikini, Kemang, dan Kasablanka dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat Jakarta.

"Alat transportasi yang kita semua Insya Allah miliki adalah kaki, nah itu jalan untuk kaki harus dibangun bukan saja jalan untuk roda," ujar Anies di Gedung DPRD DKI.

"Dan ukuran ke depan malah urutan bangunnya begini satu untuk pejalan kaki, dua untuk sepeda dan kendaraan bebas emisi, tiga kendaraan umum dan empat kendaraan pribadi," sambungnya.

Meski trotoar lebar, Anies tak khawatir nanti bakal 'diserang' Pedagang Kaki Lima (PKL). Anies menyatakan bakal membuat peraturan dan menempatkan petugas di atas trotoar tersebut.

(ary/kid)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER