Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) kembali memeriksa mantan Manager Aministrasi and Finance Connaught International Pte Ltd, Sallyawati Rahardja terkait kasus dugaan suap pengadaan mesin pesawat Airbus A330-300 PT Garuda Indonesia dari perusahaan asal Inggris Rolls-Royce yang menjerat
Emirsyah Satar.
Sallyawati Rahardja diketahui merupakan mantan anak buah bos PT Mugi Rekso Abadi (MRA), sekaligus Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd, Soetikno Soedarjo. Dalam kasus ini, Soetikno sendiri diduga berperan menyuap Emirsyah Satar.
Connaught International Pte. LTD yang berlokasi di Singapura itu diketahui merupakan perusahaan perantara yang digunakan untuk memberikan suap kepada Emirsyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ESA (Emirsyah Satar, mantan Dirut Garuda)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (25/7).
Sallywati sendiri sempat dipanggil oleh komisi antarasuah pada 18 Juli 2019 silam. KPK sendiri mengaku menemukan sejumlah rekeningn di luar negeri terkait kasus ini.
Meski sudah berstatus tersangka sejak 2017, Emirsyah dan Soetikno belum ditahan oleh komisi antirasuah. Pihak KPK sendiri menargetkan kasus ini bisa naik ke meja hijau pada Juli 2019 mendatang.
Emirsyah dalam perkara ini diduga menerima suap €1,2 juta dan US$180 ribu atau senilai total Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai US$2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia.
Pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo selaku beneficial owner dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura.
Rolls Royce sendiri oleh pengadilan di Inggris berdasarkan investigasi Serious Fraud Office (SFO) Inggris sudah dikenai denda sebanyak £671 juta atau sekitar Rp11 triliun karena melakukan pratik suap di beberapa negara antara lain Malaysia, Thailand, China, Brazil, Kazakhstan, Azerbaizan, Irak, Anggola.
KPK awalnya menerima laporan dari SFO dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura yang sedang menginvestigasi suap Rolls Royce di beberapa negara, SFO dan CPIB pun mengonfirmasi hal itu ke KPK termasuk memberikan sejumlah alat bukti. KPK melalui CPIB dan SFO juga sudah membekukan sejumlah rekening dan menyita aset Emirsyah yang berada di luar negeri.
[Gambas:Video CNN] (sah/ain)