Surabaya, CNN Indonesia -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (
KLHK) meminta
Pertamina segera melakukan penanganan
kebocoran minyak di blok
Offshore North West Java (ONWJ), yang berlokasi sekitar 7 mil dari bibir pantai Cilamaya, pesisir utara Karawang, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK M. R. Karliansyah mengatakan pihaknya telah meminta Pertamina untuk melakukan langkah cepat menutup kebocoran di blok ONWJ.
"Kami minta Pertamina, pertama tadi bagaimana caranya (kebocoran) itu secepatnya bisa ditutup, yang kedua bisa dikendalikan," kata Karliansyah, di Surabaya, Kamis (25/7).
Karliansyah mengatakan pihaknya meminta Pertamina untuk menutup kebocoran gas dan minyak keluar, dengan cara memasang sumbatan semen atau
gripwell agar kebocoran tak merembet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menyumbat disemen itu rencananya dengan
gripwell agak miring gitu ya. Nah, ini kan butuh waktu pengangkutan dengan
gripwell, kemudian memasang alatnya. Jadi waktu diskusi kemarin mereka menyampaikan ada kemungkinan paling lambat taksirannya paling jelek itu akhir Agustus bisa tuntas," kata Karliansyah.
KLHK khawatir bila tak ditangani dengan cepat, tumpahan minyak tersebut bisa makin parah mencemari lingkungan. Saat ini saja, kata dia, sudah ada enam desa di pesisir yang merasakan dampaknya.
Beruntung petugas dan masyarakat setempat mau bahu membahu untuk segera mengeruk dan mengumpulkan tumpahan minyak tersebut, setibanya di bibir pantai. Hal itu dilakukan agar tak meluas hingga ke pemukiman warga.
"Laporan sudah ada dua desa di Kabupaten Bekasi dan enam desa di Kabupaten Karawang yang sudah tercemar oleh minyak. Untungnya teman-teman cepat bekerja sama dengan masyarakat setempat, sampai di pantai langsung dikeruk, diambil dan dimasukkan ke dalam karung-karung untuk dibawa ke truk," ujar dia.
KLHK sendiri beberapa waktu lalu, mengaku telah melakukan survei ke titik kebocoran. Upaya penanganan sementara kebocoran minyak itu dilakukan dengan penyedotan melalui teknik
well boom, kemudian diangkut ke wilayah lain.
"Waktu yang hari Sabtu kan anginnya tidak terlalu, ini ombaknya juga tidak terlalu dan masih kelihatan, itu masih bisa dikendalikan oleh namanya well boom, jadi dikurung, disedot, bawa kapal, diantar," ujarnya.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengatakan gelembung gas terjadi di sekitar anjungan lepas pantai YYA, Blok Migas Offshore North West Java (ONWJ) yang terletak sekitar 2 kilometer dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat.
Menurut Vice President Relations PHE Ifki Sukarya, insiden bermula saat dilakukan pengeboran sumur reaktivasi YYA-1 pada Jumat (12/7) lalu.
[Gambas:Video CNN] (frd/pmg)