Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menyebut hingga saat ini belum membahas soal penambahan
partai politik anggota koalisi pendukungnya. Jokowi bahkan mengaku belum bertemu kembali dengan para ketua umum partai pendukung.
Namun demikian, Jokowi mengatakan bahwa kekuatan koalisi yang ada sekarang sudah cukup untuk lima tahun ke depan.
"Kalau ditanya kekuatan, sudah cukup," kata Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini kami belum berbicara mengenai penambahan koalisi. Kami partai-partai pendukung, kami belum pernah berkumpul berbicara mengenai koalisi," kata Jokowi
Menurut presiden terpilih itu, ia bakal berbicara dengan para petinggi partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) terlebih dahulu soal masa depan koalisi. Namun demikian Jokowi belum tahu kapan akan mengumpulkan para petinggi partai pendukungnya.
"Belum dibicarakan. Kami ketemu komplet saja belum. Kami belum berbicara mengenai itu," ujarnya.
Jokowi menegaskan bahwa koalisi pendukungnya sampai saat ini tetap rukun. Ia bahkan mengklaim koalisi yang terdiri dari sepuluh partai lebih solid dari sebelumnya.
"Koalisi tetap rukun-rukun saja. Lebih solid dari yang sebelumnya," tuturnya.
Senada, politikus PDIP Puan Maharani menyatakan bakal membahas bersama pemimpin partai pendukung Jokowi-Ma'ruf soal kemungkinan penambahan koalisi. Menurutnya, dalam waktu dekat akan ada pertemuan bersama ketua umum partai KIK.
"Kalau ada pertemuan-pertemuan, ada silahturahmi-silahturahmi , saya rasa itu politik dinamis ya. Silahturahmi sebagai masyarakat bangsa timur ya harus dibangun," kata Puan.
Anggota koalisi Jokowi-Ma'ruf terdiri dari sepuluh partai. Mereka antara lain PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, PSI, Perindo, Hanura, PKPI, serta PBB. Sementara partai di luar koalisi yang disebut-sebut akan merapat antara lain Demokrat, PAN, dan terakhir Gerindra.
[Gambas:Video CNN] (fra/ain)