Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu menyatakan Tentara Nasional Indonesia (
TNI) bukan organisasi bayaran dan tidak dibentuk untuk kepentingan tertentu kecuali mengabdi pada negara.
Hal itu disampaikan Ryamizard dalam acara silaturahmi purnawirawan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (29/7).
"TNI adalah organisasi panggilan negara, artinya TNI adalah organisasi pejuang. Kita (TNI) bukan organisasi bayaran dan kita bukan organisasi yang dibentuk karena kepentingan tertentu," ujar Ryamizard.
Ryamizard menuturkan TNI merupakan organisasi yang terikat sumpah untuk menjaga ideologi Pancasila sebagaimana yang tertuang dalam marga kedua Sapta Marga TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNI dengan demikian harus mencegah dan melawan semua upaya yang menggangu ideologi Pancasila dan berpotensi menimbulkan perpecahan.
Pancasila, lanjutnya, tetap bertahan meski mengalami berbagai cobaan dari kekuatan ideologi kanan dan kiri yang hendak merubah dan mengganggu persatuan bangsa.
"Di sini lah kita harus tetap tegak berdiri dan kuat menghadapi cobaan-cobaan ini," ujarnya.
Di sisi lain, Ryamizard mengingatkan TNI adalah tentara rakyat. Atas hal itu, ia menyebut TNI merupakan pengayom dan berada di atas semua golongan. Dengan demikian TNI tidak boleh memiliki ambisi untuk mendapat kekuasaan.
"Politik TNI adalah politik negara. Dan TNI tidak boleh sedikitpun memiliki ambisi kekuasaan," ujar Ryamizard.
 Peringatan HUT Ke-67 Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
"Saya tegaskan di sini bahwa politik TNI adalah politik negara dan kita harus selalu bersatu. 'Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh'," ujarnya menambahkan.
Lebih dari itu, Ryamizard mengatakan kekuatan pertahanan tidak bisa diukur lewat besaran anggaran dan jumlah alat utama sistem pertahanan.
Kekuatan pertahanan menurutnya tertumpu pada kemanunggalan TNI dan rakyat yang dilandasi oleh kemurnian luhur, jiwa, dan semangat juang 1945.
"Karena pada dasarnya rakyat adalah basis kekuatan bangsa," ujar Ryamizard.
"TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Oleh karena itu, tidak ada istilah dikotomi sipil dan militer," ujar dia.
Ryamizard mengingatkan Indonesia didirikan di atas himpunan runtuhan ribuan jiwa, harta, dan benda deri rakyat dan bangsanya. Oleh karena itu, ia menegaskan Indonesia tidak bisa dilenyapkan oleh siapapun.
"Kita harus berjuang terus, Insyaallah Tuhan melindungi perjuangan suci kita," ujarnya.
"Kita semua tidak ingin bangsa Indonesia ini tinggal sejarah, tapi kita ingin melihat bangsa ini tetap ada sampai akhir zaman. Ini adalah tugas dan takdir kita," ujar Ryamizard.
[Gambas:Video CNN] (jps/gil)