
Bertemu Pemimpin Taliban, MUI Sarankan Bentuk Komite Nasional
CNN Indonesia | Selasa, 30/07/2019 21:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat kedatangan tamu yakni perwakilan pimpinan Taliban dari Afghanistan, Selasa (30/7) siang.
Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional Muhyiddin Junaidi mengatakan kedatangan perwakilan Taliban yang dipimpin Abdul Ghani Baradar itu sebagai rangkaian silaturahmi sesama ulama.
Kepada para tamunya, kata Muhyiddin, MUI memberikan saran agar Afganistan bisa menyelesaikan situasi panas di dalam negerinya. Apalagi, sambungnya, mereka pun mengabarkan bahwa Amerika Serikat akan menarik pasukannya dari sana.
Setidaknya ada tiga saran yang disampaikan pimpinan MUI kepada pimpinan Taliban dalam pertemuan tersebut.
"Bahwa Afghanistan perlu membangun organisasi payung yang mampu menaungi dan mengkoordinasi semua ormas agama, seperti MUI di sini, di mana ormas-ormas itu ditampung dan setiap persoalan dimusyawarahkan bersama," ujar Muhyiddin saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Kedua, MUI menyarankan Afghanistan membentuk Komite Nasional guna memberikan maaf kepada semua warga yang pernah melakukan tindak kesalahan.
Ketiga, lanjut Muhyiddin, pihaknya menyarankan intensitas kunjungan tokoh-tokoh Islam dan tokoh ormas di antara Indonesia dan Afghanistan.
"Mereka bilang, insyaallah Afghanistan akan belajar banyak dari Indonesia," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan mereka menerima tamu dari Afghanistan itu dari sekitar pukul 12.00-13.00 WIB yang diakhiri dengan makan bersama pada siang tadi. Selain dirinya, kata Muhyiddin, yang menerima perwakilan Taliban juga ditemani di antaranya adalah Waketum MUI Yunahar Ilyas dan Zainut Tauhid Saadi, serta Wasekjen Zaitun Rasmin.
"Sebetulnya kedatangan rombongan [Taliban] itu ada kerja sama dengan kantor Wapres RI, Pak Jusuf Kalla. Mereka delapan orang ini di bawah pimpinan Abdul Ghani Barabar berkunjung ke MUI untuk silaturahim karena sesama ulama," ujar Muhyiddin.
Dari rombongan Abdul Ghani, kata Muhyiddin, didapatkan informasi bahwa Afghanistan hendak bekerja sama dengan Indonesia. Mereka, katanya, memilih Indonesia karena sejumlah faktor dari mulai hubungan diplomasi di dunia internasional, serta penerapan demokrasi yang tak bertentangan dengan Islam.
"Mereka menilai Indonesia berhasil sebagai negara muslim terbesar dalam menerapkan nilai nilai demokrasi modern," kata Muhyiddin.
Rombongan Taliban dari Afghanistan tersebut tiba di Jakarta pada Sabtu pekan lalu. Pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, memaparkan delegasi yang dipimpin Wakil Pimpinan Taliban Abdul Ghani Baradar sempat diterima Jusuf Kalla.
"Mereka (delegasi Taliban) diterima secara informal oleh pak Wapres pada Sabtu lalu," ucap Teuku melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/7).
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabinhulllah Mujahed mengatakan delegasinya berkunjung ke Jakarta untuk memperkuat relasi politik dan kerja sama antara Indonesia-Afghanistan di masa depan.
"Dalam perjalanan, pembicaraan akan berlangsung seputar relasi politik yang baik antara kedua negara, perdamaian, dan kerja sama di masa depan dengan Afghanistan," kata Mujahed melalui media sosialnya seperti dikutip dari Anadolu.
Mujahed menuturkan Baradar ditemani delapan delegasi Taliban dalam kunjungannya itu. Lawatan ini, paparnya, dilakukan ketika pemerintah dan akademisi Islam Indonesia terus memberi dukungan terkait proses perdamaian di Afghanistan.
[Gambas:Video CNN] (kid)
Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional Muhyiddin Junaidi mengatakan kedatangan perwakilan Taliban yang dipimpin Abdul Ghani Baradar itu sebagai rangkaian silaturahmi sesama ulama.
Kepada para tamunya, kata Muhyiddin, MUI memberikan saran agar Afganistan bisa menyelesaikan situasi panas di dalam negerinya. Apalagi, sambungnya, mereka pun mengabarkan bahwa Amerika Serikat akan menarik pasukannya dari sana.
Setidaknya ada tiga saran yang disampaikan pimpinan MUI kepada pimpinan Taliban dalam pertemuan tersebut.
"Bahwa Afghanistan perlu membangun organisasi payung yang mampu menaungi dan mengkoordinasi semua ormas agama, seperti MUI di sini, di mana ormas-ormas itu ditampung dan setiap persoalan dimusyawarahkan bersama," ujar Muhyiddin saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Kedua, MUI menyarankan Afghanistan membentuk Komite Nasional guna memberikan maaf kepada semua warga yang pernah melakukan tindak kesalahan.
Ketiga, lanjut Muhyiddin, pihaknya menyarankan intensitas kunjungan tokoh-tokoh Islam dan tokoh ormas di antara Indonesia dan Afghanistan.
"Mereka bilang, insyaallah Afghanistan akan belajar banyak dari Indonesia," ujar Muhyiddin.
![]() |
Muhyiddin mengatakan mereka menerima tamu dari Afghanistan itu dari sekitar pukul 12.00-13.00 WIB yang diakhiri dengan makan bersama pada siang tadi. Selain dirinya, kata Muhyiddin, yang menerima perwakilan Taliban juga ditemani di antaranya adalah Waketum MUI Yunahar Ilyas dan Zainut Tauhid Saadi, serta Wasekjen Zaitun Rasmin.
"Sebetulnya kedatangan rombongan [Taliban] itu ada kerja sama dengan kantor Wapres RI, Pak Jusuf Kalla. Mereka delapan orang ini di bawah pimpinan Abdul Ghani Barabar berkunjung ke MUI untuk silaturahim karena sesama ulama," ujar Muhyiddin.
Dari rombongan Abdul Ghani, kata Muhyiddin, didapatkan informasi bahwa Afghanistan hendak bekerja sama dengan Indonesia. Mereka, katanya, memilih Indonesia karena sejumlah faktor dari mulai hubungan diplomasi di dunia internasional, serta penerapan demokrasi yang tak bertentangan dengan Islam.
"Mereka menilai Indonesia berhasil sebagai negara muslim terbesar dalam menerapkan nilai nilai demokrasi modern," kata Muhyiddin.
Rombongan Taliban dari Afghanistan tersebut tiba di Jakarta pada Sabtu pekan lalu. Pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, memaparkan delegasi yang dipimpin Wakil Pimpinan Taliban Abdul Ghani Baradar sempat diterima Jusuf Kalla.
"Mereka (delegasi Taliban) diterima secara informal oleh pak Wapres pada Sabtu lalu," ucap Teuku melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/7).
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabinhulllah Mujahed mengatakan delegasinya berkunjung ke Jakarta untuk memperkuat relasi politik dan kerja sama antara Indonesia-Afghanistan di masa depan.
"Dalam perjalanan, pembicaraan akan berlangsung seputar relasi politik yang baik antara kedua negara, perdamaian, dan kerja sama di masa depan dengan Afghanistan," kata Mujahed melalui media sosialnya seperti dikutip dari Anadolu.
Mujahed menuturkan Baradar ditemani delapan delegasi Taliban dalam kunjungannya itu. Lawatan ini, paparnya, dilakukan ketika pemerintah dan akademisi Islam Indonesia terus memberi dukungan terkait proses perdamaian di Afghanistan.
[Gambas:Video CNN] (kid)
ARTIKEL TERKAIT

Sebut MUI Lembaga Paling Tenar, JK Singgung Ekonomi Syariah
Nasional 4 bulan yang lalu
Jusuf Kalla Hadiri Peringatan Milad MUI ke-44
Nasional 4 bulan yang lalu
Pencari Suaka Tak Mau Pindah dari Trotoar Kebon Sirih
Nasional 5 bulan yang lalu
Jelang Putusan MK, Waketum MUI Silaturahmi ke Ma'ruf Amin
Nasional 5 bulan yang lalu
Jadi Khatib, Din Syamsuddin Singgung Indonesia Tak Lagi Ramah
Nasional 6 bulan yang lalu
MUI: Aparat Harus Tindak Tegas Provokator
Nasional 6 bulan yang lalu
BACA JUGA

AS Kirim Utusan Lanjutkan Perundingan dengan Taliban
Internasional • 06 December 2019 01:45
Dokter Jepang Tewas Diberondong di Afghanistan
Internasional • 05 December 2019 05:05
Eks Tawanan Taliban Yakin AS Coba Menyelamatkannya Enam Kali
Internasional • 01 December 2019 10:31
VIDEO: Supir Wanita Afghanistan Melawan Ledakan dan Pelecehan
Internasional • 30 November 2019 00:50
TERPOPULER

KPK Temukan Aliran Duit 5 Kali Lipat ke Eks Dirut Garuda
Nasional • 1 jam yang lalu
PDIP Sindir PSI yang Kritik Anggaran Komputer DKI Rp128 M
Nasional 1 jam yang lalu
Kapolri Tunjuk Listyo Sigit Jadi Kabareskrim
Nasional 4 jam yang lalu