Terkait Novel, Tim Teknis Polri Kaji Kasus e-KTP hingga Buol

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2019 17:04 WIB
Polri menyatakan Tim Teknis akan mendalami kasus teror air keras terhadap Novel Baswedan mulai besok.
Solidaritas aktivis untuk penyidik KPK Novel Baswedan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedy Prasetyo mengatakan enam kasus menonjol (high profile) yang diduga berkaitan dengan penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan menjadi salah satu materi yang didalami Tim Teknis Polri.

Dedy pun menyatakan Tim Teknis Polri akan bekerja mendalami kasus teror air keras terhadap Novel yang belum selesai selama dua tahun ini mulai Kamis (1/8).

"Salah satu materi pemeriksaan (enam kasus high profile)," kata Dedy di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendalaman enam kasus high profile itu sendiri merupakan salah satu rekomendasi dari tim Pakar bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kasus teror air keras terhadap Novel.


Dedy menerangkan Tim Teknis Polri pun akan kembali mendalami keterangan dari sekitar 70 orang saksi untuk mengerucutkan petunjuk terkait kasus penyerangan terhadap Novel.

"Saya punya keyakinan tim ini mampu mengungkap kasus tersebut," ujar Dedy.

Sebelumnya, Tim Pencari Fakta menyebut kasus teror air keras terhadap Novel diduga kuat dipicu kasus-kasus yang sebelumnya ditangani penyidik KPK itu.

"Kasus Novel ini berhubungan dengan sekurang-kurangnya enam kasus high profile. Tapi tidak terbatas pada enam kasus ini, hanya saja karena keterbatasan waktu tim kami baru mampu meneliti enam kasus ini," ujar Juru Bicara TPF Nur Kholis dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Pusat, 17 Juli 2019.


Nur Kholis menerangkan kasus-kasus tersebut terbagi dua yakni terkait pekerjaan Novel di KPK dan di kepolisian.

Lima kasus yang ditangani Novel di KPK adalahkorupsi proyek e-KTP, kasus suap sengketa pilkada yang melibatkan eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, kasus suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang melibatkan eks Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrachman, kasus korupsi proyek Wisma Atlet, kasus suap perizinan yang melibatkan Bupati Buol Amran Batalipu.

Selain satu kasus yang melibatkan Novel di kepolisian adaah terkait pencurian sarang burung walet di Bengkulu. Kasus itu pun kemudian menjadi salah satu yang dirumorkan sebagai upaya kriminalisasi terhadap elemen KPK.

Salah satu pencuri, Irwansyah Siregar mengklaim ditembak Novel yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bengkulu.


[Gambas:Video CNN] (mts/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER