Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Mitigasi
PVMBG Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana menyebut masih ada sejumlah potensi bahaya yang disebabkan oleh aktivitas
Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat.
Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di antara Kabupaten Subang dan Bandung Barat mengalami erupsi pada 26 Juli lalu.
PVMBG saat ini menetapkan status Level 1 pada gunung tersebut. "Potensi ancaman bahaya sampai saat ini masih ada meskipun telah mengalami erupsi tanggal 26, namun potensi untuk erupsi yang lebih besar itu belum terlihat," kata Devy di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Devy mengatakan kalau terjadi erupsi susulan kemungkinan besar erupsinya jenis freatrik.
Dijelaskan Devy bahwa erupsi freatik memiliki potensi bahaya tersendiri yakni berupa jatuhan tephra (batuan vulkanik) dari dalam perut gunung. Batuan vulkanik yang keluar itu bisa dalam bentuk hujan abu, hingga gas beracun.
"Termasuk lontaran batu, pasir, dan abu, dan untuk di sekitar gunung api ada ancaman gas beracun," kata dia.
Untuk menghindari kemungkinan bencana yang memakan korban, PVMBG telah merekomendasikan kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki, dan pedagang untuk saat ini tidak beraktivitas di sekitar kawah.
"Dalam radius 500 meter dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang," kata Devy.
[Gambas:Video CNN] (tst/wis)